Komunikasi Putus, Pemerintah Belum Tahu Jumlah Korban Gempa Donggala

29 September 2018 2:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Palu (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah hingga saat ini belum bisa memberikan informasi terkait data jumlah korban akibat bencana gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tenggara, Jumat (28/9). Hal itu karena akses komunikasi lokasi bencana masih terputus.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto meminta, seluruh pihak untuk sedikit bersabar sampai pemerintah bisa memperoleh data valid mengenai jumlah korban dan kerusakan atau kerugian akibat gempa dan tsunami.
“Komunikasi masih terputus dari daerah. Besok kita akan lihat untuk komunikasi ini kita usahakan komunikasi seluler agar kita bisa clearkan (masalah data korban dan sebagainya),” kata Wiranto di Kantor Menkopolhukam, Medan Merdeka Barat, Sabtu (29/9).
Namun, jika sampai Sabtu (29/8) pagi akses komunikasi seluler tak kunjung bisa pulih, maka ia akan mengupayakan untuk komunikasi satelit yang sudah disiapkan oleh BNPB dan Kominfo. Akan tetapi perangkat satelit itu baru akan dikirimkan pada Sabtu pagi.
“Sehingga dari pengiriman alat-alat komunikasi itu saya yakini besok sudah ada suatu aktivitas untuk mendata korban dan lain sebagainya. Kami juga ingin segera mengetahui jumlah korban,” ucap dia.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (tengah), Menkopolhukam Wiranto (kanan) saat Koordinasikan Penanganan Gempa Donggala, Sulteng
 (Foto: Dok kemendagri)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (tengah), Menkopolhukam Wiranto (kanan) saat Koordinasikan Penanganan Gempa Donggala, Sulteng (Foto: Dok kemendagri)
Khusus untuk akses komunikasi, Ia mengatakan, Kominfo juga akan berupaya memulihkan dengan memperbaiki instalasi jaringan di Kota Palu.
ADVERTISEMENT
"Kemudian pemulihan instalasi yang dipakai masyarakat, sistem komunikasi seluler kita bawa perlengkapan instrumen untuk kita perbaiki," kata Wiranto.
Kendala komunikasi menjadi fokus perhatian utama, sebab putusnya komunikasi menyulitkan koordinasi serta pendataan para korban terdampak gempa dan tsunami Palu.