Komunikasi Terbatas, Polisi Sulit Bebaskan 18 ABK KM Mina Sejati

20 Agustus 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa (kiri) mengamati penumpang berkendaraan motor yang akan menggunakan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Terubuk di Pelabuhan Hunimua, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Senin  (27/5). Foto: ANTARA FOTO/izaac mulyawan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa (kiri) mengamati penumpang berkendaraan motor yang akan menggunakan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Terubuk di Pelabuhan Hunimua, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Senin (27/5). Foto: ANTARA FOTO/izaac mulyawan
ADVERTISEMENT
Polda Maluku masih berusaha membebaskan 18 ABK KM Mina Sejati yang diduga disandera di perairan Tual, Dobo, Maluku. Penyanderaan terjadi sejak Sabtu (17/8).
ADVERTISEMENT
Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pasukan gabungan TNI-Polri telah berada di Dobo. Namun, mereka kesulitan berkomunikasi dengan pembajak karena sulitnya jaringan telekomunikasi.
“27 anggota Polri naik kapal Basarnas sudah berada di sekitar TKP. Sedang lakukan negosiasi dengan tersangka. Kami utamakan keselamatan para sandera. Bekerja sama dengan KRI Teluk Lada,” kata Royke kepada kumparan, Selasa (20/8).
“Info masih simpang siur. Semua karena faktor sulitnya komunikasi di laut,” sambung Royke.
Royke berharap para pembajak kapal mau bernegosiasi. Sebab, kondisi logistik para pembajak sangat terbatas untuk 18 ABK yang disandera.
“Petugas semua sudah berada di TKP,” ujar Royke.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Roem Ohirat mengatakan, penyanderaan diduga dilakukan 3 ABK kapal KM Mina Sejati dengan cara membajak kapal. Para pembajak menggunakan pedang katana dalam menjalankan aksinya.
ADVERTISEMENT
“Informasi dari yang selamat penyanderaan menggunakan samurai (pedang katana),” kata Roem saat dihubungi, Minggu (18/8).
Tercatat 30 orang ABK ikut dalam pelayaran. Namun, 9 orang nekat melarikan diri dengan cara melompat ke laut. Nahas, 2 dari 9 orang ditemukan tewas.
Roem mengungkapkan, petugas masih berusaha mencari keberadaan 18 ABK yang disandera. Polisi juga belum berhasil mengontak para penyandera.
“2 ABK tewas, 7 selamat, mereka melompat ke laut,” ujar Roem.