Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Dalam sebuah forum seminar di Jakarta, juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman melontarkan kritikan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Salah satunya tentang kebijakan Anies membuat jalur sepeda di banyak ruas jalan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Munarman menilai, warga lebih banyak mengendarai motor ketimbang sepeda. Menurutnya, pesepeda kebanyakan memakai sepeda mahal, sehingga tak perlu diprioritaskan.
Komunitas sepeda dari London Taxi Bike Community (LTBC) menyayangkan pernyataan Munarman tersebut. Perwakilan LTBC, Ricky, menganggap jalur sepeda sangat bermanfaat bagi pesepeda untuk beraktivitas sehari-hari.
"Baik ke kantor atau yang mau keliling kota, dan jalur sepeda bukan untuk sepeda yang mahal, sepeda murah atau mahal relatif, bagi yang berlebih bisa membeli yang mahal, tapi bagi yang biasa saja membeli sepeda sesuai kegunaan," ujar Ricky kepada kumparan, Selasa (31/12).
Ricky mengakui, sejak jalur sepeda ditambah, ada sejumlah pihak yang berada di kubu kontra. Meski begitu, ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jalur sepeda yang kini sudah tersedia.
ADVERTISEMENT
"Sudah saatnya kita mengurangi polusi dengan mengunakan moda transportasi sepeda atau kendaraan umum lainnya," tutur Ricky.
Ricky menganggap pemanfaatan jalur sepeda saat ini sudah benar. Namun, masih ada beberapa titik jalur sepeda tidak layak.
"Jalan pemuda, jalur melintas penutup gorong-gorong, sama seperti Fatmawati sampai Blok A," kata Ricky.
Pernyataan Munarman sebelumnya disampaikan dalam seminar Leadership Outlook 2020 bertajuk 'Potret Kinerja Pemimpin Potensial' di Hotel Double Tree, Menteng, Jakarta, Selasa (31/12). Menurut Munarman, meski FPI dianggap bagian dari pendukung Anies, bukan berarti ia tak bisa mengkritik.
"Anies, sejak jadi gubernur, yang sangat diprioritaskan jalur sepeda dan pedestrian. Ini kebijakan populis, bukan substantif. Kebutuhannya bukan itu," ucap Munarman.
"Yang menggunakan sepeda itu adalah sepeda mahal. Rakyat sendiri pakai motor. Kebutuhan sepeda itu buat siapa? Itu bukan rakyat kecil," sambungnya.
ADVERTISEMENT