Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kondisi Bayi Suspek Hepatitis Akut di Bali Membaik, Kini Rawat Jalan
30 Mei 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kondisi bayi berusia dua tahun yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali karena diduga menderita hepatitis akut telah membaik. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut telah diperbolehkan pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr IGN Sanjaya Putra SpA(K) mengatakan, bayi tersebut telah pulang ke rumahnya pada Sabtu (28/5) lalu.
"Kondisi sudah membaik, sudah pulang dua hari yang lalu," katanya saat dihubungi, Senin (30).
Sanjaya mengatakan, Tim Dinas Kesehatan Bali masih memantau perkembangan kesehatan bayi itu. Sehingga, bayi tersebut menjalani perawatan dengan sistem rawat jalan dari rumah. Rawat jalan adalah pelayanan kesehatan tanpa mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
Rawat jalan ini untuk memastikan sakit yang diidap bayi tersebut tidak kambuh dan telah sembuh total. Secara berkala, bayi tersebut akan dijadwalkan melakukan pemeriksaan ke Poli Anak RSUP Sanglah. Masa rawat jalan ini berlaku berdasarkan kondisi kesehatan bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap melakukan pemantauan, pemantauan dari pihak Dinkes, juga hari kontrol hari Selasa besok bayi akan ke Poli untuk kontrol," kata Sanjaya.
Menurut Sanjaya, selama dalam rawat jalan, Balita tersebut tidak perlu diisolasi. Namun, Sanjaya mengingatkan seluruh keluarga wajib dalam keadaan steril saat berinteraksi dengannya.
"Bisa berinteraksi dengan keluarga tapi keluarga harus bersih," kata dia.
Selain itu, pihak orang tua bayi telah diminta untuk menjaga kebersihan setiap individu yang tinggal di rumah mereka. Paling utama adalah memisahkan peralatan makan yang digunakan penghuni rumah dengan bayi. Hal ini untuk mencegah bayi terinfeksi bakteri atau virus.
"Kan sudah dikasih tahu keluarganya tetap jaga kebersihan perorang-orangan. Dan alat makan tidak boleh dipakai bersama dulu. Kebersihan air minum dan makanan itu tetap dijaga," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sanjaya menambahkan, hingga saat ini, belum ada kasus hepatitis akut lain yang ditemukan di Bali. "Masih satu saja, bayi dua tahun itu, sekarang tidak ada pasien hepatitis akut dirawat di Bali," katanya.
Seperti diketahui, bayi tersebut merupakan kasus hepatitis akut pertama di Pulau Dewata. Ia masuk ke RSUP Sanglah dengan gejala gangguan pencernaan berupa mual, muntah, sakit perut, kencing berwarna teh, dan mata berwarna kuning, pada Kamis (15/5) lalu.
RSUP Sanglah telah mengirimkan sampel darah dan toraks balita tersebut ke Litbangkes Kemenkes RI. Hasilnya menyatakan, balita tersebut negatif mengidap hepatitis A, B, C dan E. Sehingga, balita didiagnosa probable hepatitis akut misterius.