Kondisi Fajri '300 Kg' Sebelum Meninggal: Infeksi Saluran Napas-Kegagalan Organ

22 Juni 2023 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Fajri, pria Tangerang berbobot 280 kg jalani pengobatan infeksi kaki.  Foto: RSUD Kota Tangerang
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Fajri, pria Tangerang berbobot 280 kg jalani pengobatan infeksi kaki. Foto: RSUD Kota Tangerang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Fajri (27), pria asal Tangerang yang memiliki bobot nyaris 300 kilogram, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (22/6) sekitar pukul 01.25 WIB.
ADVERTISEMENT
Menurut koordinator perawatan Fajri di RSCM, dokter Sidharta Kusuma, kondisi Fajri sempat menurun hingga akhirnya meninggal dunia. Sebenarnya kondisi ini sudah dialami Fajri bahkan sebelum dievakuasi ke rumah sakit.
“Sebenarnya Tuan MF ini sekitar beberapa bulan yang lalu sudah disarankan juga untuk ke RS terkait kaki sebelah kanannya yang memang ada infeksi. Namun, beliau masih belum mau untuk ke RS, sehingga akhir kondisinya semakin menurun, sehingga beliau dibawa ke RS,” kata Sidharta dalam konferensi pers di RSCM, Kamis (22/6).
“Jadi memang kondisi Tuan MF sendiri saat datang ke rumah sakit kami memang kondisinya dalam kondisi yang tidak baik,” lanjutnya.
Selama dua pekan dirawat di RSCM, Fajri harus menggunakan alat bantu pernapasan. Selama itu pula kondisi Fajri terus dipantau oleh 9 dokter spesialis dari berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Karena alat bantu ini, Fajri harus mengkonsumsi obat penghilang nyeri, kesadarannya pun terus menurun. Fajri juga mengalami masalah saluran napas dan tidak bisa tidur telentang.
"Setelah di sini sesaknya semakin memberat, sehingga membutuhkan bantuan pernapasan. Bantuan pernapasan, dipasang ventilator. Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan yang namanya obat sedasi karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak, ya,” lanjutnya.
Selain infeksi saluran napas, Fajri juga mengalami kompilasi penyakit lain seperti infeksi kaki bagian kanan yang sudah dideritanya sejak 6 bulan lalu hingga akhirnya infeksi berat ini menyebabkan syok sepsis.
"Infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik. Kemudian ciri-ciri syok sepsis lainnya adalah kegagalan organ, jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga,” kata Shidarta.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini rupanya semakin menurun setiap hari, hingga akhirnya tadi malam kondisi Fajri semakin kritis. Kondisi yang dialami Fajri ini dinamakan multiple organ dysfunction syndrome (MODS). Fajri akhirnya meninggal dunia.
“Kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multiple organ dysfunction syndrome. Nah, ini yang membuat kondisinya semakin menurun, dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi,” tutur Sidharta.