Kondisi Kesehatan Kaisar Emeritus Jepang Membaik Usai Didiagnosis Gagal Jantung

26 Juli 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko Foto: REUTERS/Itsuo Inouye
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko Foto: REUTERS/Itsuo Inouye
ADVERTISEMENT
Jepang melaporkan pada Selasa (26/7/2022), Kaisar Emeritus Akihito mendapati kondisi kesehatannya membaik usai menerima perawatan.
ADVERTISEMENT
Ayah dari kaisar Jepang saat ini tersebut menerima diagnosis gagal jantung pada bulan lalu. Sejak itu, Akihito menjalani perawatan dengan obat-obatan. Dia membatasi aktivitas dan mendapatkan asupan cairan.
"Saat ini dia menjalani hidup seperti biasa," jelas pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran (IHA), dikutip dari Reuters, Selasa (26/7/2022).
Akihito mengundurkan diri dari posisinya sebagai kaisar pada 2019. Pria berusia 88 tahun itu mengaku tidak yakin dapat memenuhi tuntutan pekerjaan tersebut. Kepergiannya merupakan pengunduran diri pertama seorang kaisar selama dua abad di Jepang.
Dokter kemudian mendiagnosis Akihito dengan gagal jantung pada Juni. Gawat medis itu terjadi saat jantung tidak memompa darah dengan baik. Diagnosis gagal jantung sangat umum ditemukan, terutama di kalangan lansia.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali tidak mengejutkan untuk pria yang suka bepergian dan telah berusia 88 tahun," terang seorang dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo, Gautam Deshpande.
Cardiac Resynchronization Therapy (CRT), alat bantu pasien gagal jantung. Foto: Alfaddillah/kumparan
Akihito merupakan putra Kaisar Jepang ke-124, Hirohito. Akihito sendiri berkuasa selama 30 tahun sejak 1989.
Akihito menghabiskan masa pemerintahannya untuk menyembuhkan luka perang atas nama ayahnya. Dia juga berupaya mendekatkan monarki dengan warga biasa.
Akihito adalah pewaris pertama dalam keluarga kekaisaran Jepang yang menikahi orang biasa, Permaisuri Emerita Michiko. Pasangan itu mendapat sambutan hangat atas peran mereka dalam membantu masyarakat selama masa-masa sulit.
Sebagian orang melihat sikapnya sebagai upaya memperkuat warisan pasifisme dalam menghadapi ancaman nasionalis Jepang. Akihito sempat mengungkap penyesalan mendalam saat peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua pada 15 Agustus 2015.
ADVERTISEMENT
"Melihat kembali masa lalu, bersama dengan penyesalan yang mendalam atas perang, saya berdoa agar tragedi perang ini tidak akan terulang dan bersama-sama dengan rakyat, menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi mereka yang gugur dalam pertempuran dan kerusakan akibat perang," ungkap Akihito.