Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kondisi Kesehatan Oposisi Rusia Alexey Navalny Memburuk: Disuntik Zat Asing
27 Desember 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit![Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny terlihat di layar melalui tautan video dari koloni hukuman korektif IK-2 di Pokrov selama sidang pengadilan untuk mempertimbangkan banding atas hukuman penjaranya di Moskow, Rusia, 24 Mei 2022. Foto: Evgenia Novozhenina/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gn8xfbw85rda5wkedj3zr1dx.jpg)
ADVERTISEMENT
Tokoh oposisi Rusia yang dipenjara, Alexey Navalny , mengaku sakit di tulang belakang yang ia derita semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
Kondisi Navalny diperparah dengan perlakuan dari otoritas penjara yang tidak memberikan perawatan medis sebagaimana mestinya, namun justru menyuntikkan obat-obatan tidak jelas apa fungsinya kepada politisi itu.
Kabar terbaru Navalny ini diungkap dalam sebuah cuitan di Twitter pada Senin (26/12). Meski dipenjara, namun ia masih diizinkan berinteraksi di media sosial melalui pengacara dan sekutunya.
Dalam cuitan itu, Navalny mengatakan otoritas penjara Rusia telah dengan sengaja membiarkan kondisi kesehatannya semakin parah — sebuah strategi yang ia nilai dilakukan untuk menyingkirkan oposisi secara perlahan.
“Lihat bagaimana sistem bekerja ketika Anda tidak diizinkan untuk memukuli seseorang, tetapi pimpinan Anda memerintahkan Anda untuk menyakiti mereka dengan buruk,” cuit Navalny, seperti dikutip dari Reuters.
“Misalnya, saya memiliki masalah dengan tulang belakang saya. Sudah jelas apa yang harus dilakukan untuk memperburuk masalah: membuat saya tidak bisa bergerak sebanyak mungkin,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sejak dijebloskan ke penjara pada Januari 2021, Navalny ditempatkan dalam sel tahanan berukuran dua kali tiga meter. Meja, kursi, dan tempat tidur dalam ruangan tersebut dilipat dari pukul 6 pagi hingga 10 malam.
Sehingga, pria berusia 46 tahun itu memiliki keterbatasan ruang gerak dan terpaksa berdiri selama belasan jam setiap harinya. Navalny pun kerap mengeluh sakit di punggung, pinggul kanan, serta mati rasa di kedua kakinya.
“Jika Anda mengurung seseorang di sel hukuman, di mana ia bisa berdiri atau duduk di bangku besi selama 16 jam sehari — setelah sebulan dalam kondisi seperti itu, bahkan orang yang sehat pun pasti akan mengalami sakit punggung,” tutur Navalny.
Diagnosis Dokter Tidak Jelas dan Obat Tidak Manjur
Terkait keluhan kesehatan ini, Navalny pun meminta waktu satu setengah bulan untuk menemui dokter.
ADVERTISEMENT
Ketika dokter tiba, sambung dia, dokter itu hanya memeriksa Navalny selama lima menit dan ketika pemeriksaan berakhir — ia enggan memberitahukan diagnosa ataupun obat apa yang diresepkan.
Kemudian, otoritas penjara memberikan Navalny suntikan yang tidak jelas kandungan atau berapa dosisnya. Navalny pun bertanya apa isi di dalam suntikan itu, namun tidak menerima jawaban yang memuaskan.
“Kami menyuntikkan apa yang diresepkan dokter. Vitamin B, misalnya,” cuit Navalny, mengutip respons dari otoritas penjara.
Navalny mengaku, dosis suntikan itu tidak membantu meredakan sakit tulang belakang yang ia derita.
“Dan secara umum, saya merasa sedikit tidak nyaman disuntik dengan obat yang tidak diketahui,” ungkap dia.
Bersamaan dengan cuitan itu, Navalny juga memposting beberapa foto dari rekam medis miliknya. Gambar-gambar tersebut diketahui baru dirilis sebulan setelah Navalny mengajukan permintaan untuk melihatnya.
ADVERTISEMENT
Gambar itu memperlihatkan lembaran kertas photo copy yang ditulis tangan dalam Bahasa Rusia dan sedikit buram. Menurut Navalny, lembaran itu mengandung referensi obat untuk penyakit ‘degeneratif-distrofik’ tulang belakang — namun tidak jelas apa saja obat-obatan yang disarankan.
Ancaman yang Berulang
Hingga berita ini dirilis, pihak dinas penjara federal Moskow tempat Navalny sekarang berada belum memberikan komentar lebih lanjut. Namun, ini bukan kali pertama Navalny menghadapi ancaman terhadap kesehatannya.
Pada Agustus 2020 lalu, Navalny menjadi korban percobaan pembunuhan dengan racun nerve agent ‘Novichok’. Racun ini tak sengaja ia tenggak dalam secangkir teh ketika sedang berada di pesawat menuju Siberia.
Akibatnya, Navalny jatuh koma dan memerlukan perawatan medis selama berbulan-bulan di Jerman hingga akhirnya sembuh. Namun, ketika Navalny berhasil pulih dan kembali ke Rusia — ia justru ditangkap pada 2021 atas berbagai tuduhan, termasuk penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Navalny adalah musuh bebuyutan Presiden Rusia Vladimir Putin — ia kritikus yang paling vokal mengecam kebijakan Kremlin dan menguak sisi gelap pemerintahan Putin. Navalny juga penentang keras operasi militer khusus di Ukraina.