Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kondisi Korban Pencabulan Guru Ngaji di Sleman: Sempat Tak Bisa Tidur
4 Mei 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Sleman, Prima Walani, membeberkan kondisi seorang anak yang jadi korban pencabulan CSM (53), guru ngaji di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami periksa ke rumah sakit dan kami dampingi, pada awalnya korban memang sempat tidak bisa tidur tapi dengan pemberian obat dan psikologis secara intensif sekarang sudah lebih baik, sudah normal," kata Prima di Polresta Sleman, Kamis (4/5).
Prima menjelaskan ketika mendapatkan pengaduan dari orang tua korban pihaknya langsung memberikan pendampingan baik pemeriksaan fisik maupun psikis. Selain itu juga diberikan pendampingan hukum.
Setelah satu korban mengadu, kemudian diketahui ternyata ada korban lainnya meski korban lain tidak sampai disetubuhi.
"Jadi sesudah kasus ini kemudian mereka baru tersadar dulu diperlakukan seperti itu karena sudah lama dan tanda kutip hanya pencabulan (tidak disetubuhi) mereka tidak begitu terluka. Dan sudah pemeriksaan, insyaallah baik-baik saja," katanya.
ADVERTISEMENT
Polresta Sleman pun telah menampilkan sosok CSM (53) ke media. CSM telah beristri dan memiliki 2 orang anak.
"Saat ini korban 12, yang berupa persetubuhan baru 1 orang," kata Wakasat Reskrim Polresta Sleman AKP Eko Haryanto saat di Polresta Sleman, Kamis (4/5).
Satu korban tersebut telah disetubuhi CSM dari 2016 sampai dengan September 2022. Korban adalah tetangga yang kerap mengaji di rumah CSM usai pulang sekolah.
"Korban merupakan murid mengaji pelaku, awal mula kejadian, korban dibelai dan dipegang bagian vital hingga pelaku menyetubuhi korban. Perbuatan sering terjadi hingga September 2022," ujarnya.
Pengakuan Tersangka
Sementara itu, polisi mengatakan CSM sampai saat ini belum mau mengakui perbuatannya. Di hadapan wartawan, pengakuan CSM pun cenderung membingungkan.
ADVERTISEMENT
"Anaknya itu kalau berangkat sama orang tuanya, ngaji bersama dan pulangnya bersama orang tuanya. Kalau orang tuanya nggak berangkat dia juga tidak berangkat. Dan kalau ada masalah kalau ke tempat saya pasti ada masalah dan yang ngantar ke rumah saya itu ibunya yang jemput juga ibunya," kata CSM.
"Saya sudah sakit sudah puluhan tahun. Sakit gula, sakit jantung, paru paru, saya komplikasi. Yang merawat juga bapaknya," bebernya.