Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kondisi Longsor di Natuna: 14 Jam dari Pusat Kota, Listrik-Internet Mati
6 Maret 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Longsor di wilayah Sarasehan dan Sarasehan Timur, Natuna, melenyapkan sebuah kampung. Total korban 50 orang, 35 masih hilang dan 15 orang lainnya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Kita baru dapat info terkait kejadian ini, sementara kami imbau warga untuk tidak mendekat ke lokasi, kondisi masih hujan lebat kita khawatir akan ada longsor susulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika dikutip dari Antara, Senin (6/3).
Menurut Raja Darmika dalam kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi akan mengakibatkan hampir seluruh wilayah tersebut merupakan daerah rawan longsor.
"Dari kemarin telah terjadi beberapa kali longsor di Pulau Serasan, kita saat ini lagi mengumpulkan data dampak dari kejadian tersebut," kata Raja Darmika.
Ia juga mengatakan BPBD kesulitan mengumpulkan informasi terkait bencana tanah longsor di wilayah tersebut karena tidak tersedianya jaringan internet dan kondisi cuaca buruk.
"Sudah berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, kemarin karena menuju wilayah tersebut tidak bisa menggunakan kapal Basarnas maupun kapal Pemda, ombak lagi besar, namun sementara kita percayakan kepada pihak kecamatan di sana bekerja," ujarnya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya koordinasi dan berharap dampak dari tanah longsor tersebut tidak ada korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Lokasi tanah longsor berada Desa Air Nusa dan Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur sekitar 14 jam menggunakan kapal laut dari pusat ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai. Saat ini diketahui pula jaringan telekomunikasi di wilayah itu terputus karena listrik padam.
Saat ini, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.
"Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlahnya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang," kata Johan Wahyudi warga Desa Pangkalan dikutip dari Antara.