Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kondisi Mahasiswa yang Dikeroyok Anggota Brimob Jambi: Rahang Retak, Trauma
4 Mei 2023 20:46 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Angga Kurniawan (20), mahasiswa korban pengeroyokan yang dilakukan anggota Brimob Polda Jambi , Sabtu (29/4), mengalami retak pada bagian rahangnya. Ia pun masih trauma akibat pengalaman buruk itu.
ADVERTISEMENT
Retaknya rahang Angga terlihat dari hasil rontgen dari Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi. Ia harus menjalani pemeriksaan dokter spesialis mulut.
"Kata dokter ini retak. Tetapi mau ditangani dokter ahli mulut biar lebih jelas, nanti hari Jumat. Retak di rahang kiri. Bagian ini yang ditendang," kata Angga, Kamis (4/5).
Karena rahangnya retak, Angga kesulitan mengkonsumsi makanan berat. Terpaksa ia hanya bisa makan bubur.
"Sakit. Saat mengunyah makanan," ujarnya.
Ia pun mengaku masih mengalami trauma. Masih terbayang diculik hingga dikeroyok anggota Brimob sehingga tidak berani keluar sendirian.
"Kalau trauma pasti. Kalau keluar sendiri, takut diculik. Apalagi kalau malam-malam. Masih terbayang, sampai sekarang takut keluar," tuturnya.
Tidak hanya itu, Angga juga kerap sakit kepala jika berdiri. Saat ini, masih terdapat bekas benjolan di bagian kepalanya.
ADVERTISEMENT
"Sudah lebih membaik. Jalannya masih lemas. Kalau tiba-tiba berdiri, ya pusing dan langsung pejamkan mata. Masih terasa benjol-benjol sedikit. Ditekan sakit. Telinga juga karena sempat berdarah," tuturnya.
Berharap sembuh agar bisa wisuda
Angga berharap dapat segara sembuh karena akan wisuda sebagai mahasiswa Sekolah Pelayaran Militer (SPM) Jambi.
"Pingin cepat selesai. Karena mau wisuda bulan 6 awal ini. Teman-temannya tanyai. Baru kemarin kami bilang kena musibah," tuturnya.
Sementara itu, Hardyanti (27), kakak kandung Angga, menyampaikan rontgen ulang yang dilakukan dokter spesialis akan dilakukan hari Jumat (5/5).
"Besok kan mau rontgen ulang lagi. Kata dokter sebelumnya patah rahang dan retak. Makanya mau diperiksa lagi ahli mulut," katanya.
Ia mengatakan sebenarnya Angga sudah menjalani rontgen di Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, pemeriksaan itu hanya dilakukan di bagian kepala. Karena tidak puas, pihak keluarga membawa Angga ke Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi.
ADVERTISEMENT
"Di rumah sakit polisi cuma rontgen batok kepala. Yang Angga keluhkan itu di sini (bagian rahang). Bapak merasa tidak puas karena Angga merasa sakit di rahang, sakit kalau menganga," katanya.
Saat ini, ujar Hardyanti, pihak keluarga fokus terhadap kesembuhan Angga. "Kalau ada yang sangat fatal, takut kita. Ke depannya Angga bagaimana? Itu kan bisa terbawa seumur hidup," katanya.
Keluarga Harap Proses Hukum Terus Berlanjut
Pihak keluarga berharap proses hukum kasus ini terus berlanjut. Mereka tidak ingin aparat penegak hukum berbuat seenaknya kepada masyarakat.
"Berjalan sesuai hukum. Kalau tidak diproses takutnya aparat yang baru-baru ngelunjak semua. Jadi dikasih efek jera, jangan seenaknya dengan masyarakat kecil," katanya.
Ia pun mengatakan memang terdapat 6 polisi yang sudah mengaku telah mengeroyok Angga dan meminta maaf.
ADVERTISEMENT
"Kami maafkan, tetapi proses hukum terus berlanjut. Yang datang ke sini 6 orang. Mereka mengaku tapi tidak tahu siapa yang memijak Angga, pakai sepatu pula," katanya
Dalam waktu dekat, pihak Angga akan memberikan keterangan kepada Polresta Jambi.
"Belum ada (dimintai keterangan). Tapi besok balik dari rumah sakit pihak Polresta Jambi meminta keterangan kami. Angga juga disuruh ke sana bersama kawannya, kalau bisa," ungkap Hardyanti.
Angga Kehilangan HP
Tidak hanya mengalami luka fisik dan trauma, Angga juga mengalami kerugian material. Ia kehilangan ponsel saat pengeroyokan di tempat kejadian perkara kedua, yakni lapangan yang berada di Kenali Asam Atas.
"HP hilang. Di TKP kedua hilangnya. Saya dikeroyok habis-habisan," kata Angga.
Angga sempat bertanya kepada pelaku pengeroyokan dan warga yang menolongnya, tetapi ponselnya tetap tidak ditemukan.
ADVERTISEMENT
Angga Dikeroyok
Angga dikeroyok oleh sejumlah pria yang diduga anggota Brimob Polda Jambi di dua lokasi, Sabtu (29/4) dini hari. Ia diculik dan ditodong dengan senjata api sebanyak dua kali.
Saat ingin menolong temannya, dirinya dikepung. Angga sempat melarikan diri. Namun, ia dikejar dengan mengunakan sepeda motor.
Angga yang terjatuh, langsung dikeroyok. Di lokasi yang terbilang sepi itu, kepalanya dipukul dan punggung ditendang berkali-kali.
"Kalau keterangan pihak Polisi, ada 6 orang polisi, tapi saya tahu ramai di sana," ujar Angga.
Seolah-seolah belum puas, sejumlah pria tadi membawa atau menculik Angga dengan menggunakan sepeda motor. Kala melihat warga di tengah perjalanan, Angga memang sempat berteriak meminta tolong. Namun, ia ditodong dengan senjata.
ADVERTISEMENT
Pengeroyokan terhadap Angga ini berhenti setelah ada warga setempat yang melihat. Angga yang tidak sadarkan diri dan babak belur, akhirnya ditolong oleh warga. Hingga saat ini Angga tidak tahu alasan dia dikeroyok.
Keluarga Angga melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polresta Jambi dengan nomor laporan: STPL/ b-279/ IV/2023/ SPKT III/ Polresta Jambi/ Polda Jambi. Bahkan, kasus ini dilaporkan ke Propam Polda Jambi dengan nomor laporan: STPL/16/IV/2023/Yanduan.
Kasus pengeroyokan sedang diinvestigasi kepolisan. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto.
“Laporannya memang sudah ada. Kita langsung merespons kejadian ini," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5).
Saat ini, kata Mulia, para personel yang terlibat kasus ini sedang menjalani pemeriksaan. Namun, saat ditanya berapa jumlah personel yang diperiksa, Mulia belum membeberkannya.
ADVERTISEMENT