Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kondisi Paus Fransiskus Mulai Stabil, Sudah Bisa Makan Padat dan Minum Kopi
2 Maret 2025 10:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus dalam kondisi stabil pada Sabtu (1/3) usai kritis karena masalah pernapasan akibat pneumonia ganda.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Vatikan, kini Paus tak lagi memerlukan ventilasi mekanis noninvasif dalam waktu lama. Hal itu menandakan fungsi paru-parunya mulai membaik.
Paus juga tak mengalami kejang bronkial lebih lanjut seperti yang terjadi pada Jumat (28/2). Saat itu kondisinya sempat memburuk secara tiba-tiba, ia batuk hingga muntah-muntah. Dokter pun langsung memasang ventilasi mekanis noninvasif.
Namun, pada Sabtu, Vatikan mengatakan ia sudah bisa makan makanan padat, minum kopi untuk sarapan, dan melanjutkan fisioterapi pernapasan.
Mengutip AP, dokter melaporkan tingkat pertukaran gas dalam tubuhnya tetap baik meski ia hanya menggunakan oksigen aliran tinggi. Meski begitu, kondisi Fransiskus masih diawasi ketat.
Vatikan menyebutnya tetap sadar, menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, dan menerima Ekaristi.
ADVERTISEMENT
Ia juga sempat berdoa selama 20 menit di kapel rumah sakitnya.
Paus berusia 88 tahun itu dirawat di Gemelli setelah bronkitisnya berubah menjadi pneumonia di kedua paru-paru.
Sebagian paru-parunya pernah diangkat saat muda sehingga ia lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.
Di luar rumah sakit, doa terus mengalir dari umat Katolik yang tengah berziarah di Roma dan Assisi.
Seorang peziarah dari Kepulauan Azores, Pendeta Jacinto Bento, mengatakan kelompoknya berdoa setiap hari untuk pemulihan Paus.
Serena Barbon, peziarah dari Treviso, berharap jika Fransiskus tak dapat melanjutkan tugasnya, penerusnya memiliki kepedulian yang sama terhadap kaum miskin.
Di Vatikan, staf Rumah Sakit Gemelli dan petugas kesehatan tetap melaksanakan rencana ziarah mereka dalam perayaan Tahun Suci, meski tanpa kehadiran Paus.
ADVERTISEMENT
Mereka melanjutkan perjalanan melewati Pintu Suci Basilika Santo Petrus, sementara Paus melanjutkan pemulihannya di rumah sakit.