Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Vatikan mengabarkan kondisi Paus Fransiskus stabil sepanjang Rabu (5/3) dan tidak mengalami gangguan pernapasan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (6/3), Vatikan mengungkapkan kondisi Paus Fransiskus yang stabil membuatnya bisa melakukan sejumlah pekerjaan dan menghabiskan banyak waktunya di kursi berlengan. Terakhir kali Vatikan mengungkapkan Paus Fransiskus dapat bekerja adalah 27 Februari.
Meski demikian, dokter mengingatkan prognosisnya masih dipantau, yang artinya kondisinya belum sepenuhnya keluar dari bahaya.
Vatikan mengatakan, Paus Fransiskus akan kembali menggunakan masker ventilasi mekanis noninvasif pada malam hari. Ketika Paus Fransiskus tidak menggunakan masker tersebut pada pagi hingga siang hari, dia akan menerima aliran oksigen tinggi melalui selang hidung kecil di bawah hidungnya.
Untuk pertama kalinya juga sejak 24 Februari, Paus Fransiskus dapat berbicara lewat sambungan telepon dengan paroki di Gaza, yang sering dia lakukan selama perang Israel-Hamas.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus Ikut Misa Rabu Abu dari Rumah Sakit
Semenjak menjalani perawatan pada 14 Februari, Paus Fransiskus harus melewatkan sejumlah acara gereja. Salah satunya adalah misa Rabu Abu, yang menandakan masa 40 hari prapaskah. Kardinal Angelo De Donatis menggantikan Paus Fransiskus memimpin misa.
Vatikan mengatakan, Paus Fransiskus juga mengikuti misa Rabu Abu di kamar rumah sakitnya.
"Kami merasa bersatu dengannya saat ini," kata De Donatis kepada jemaat di sebuah gereja di Roma.
"Kami berterima kasih atas persembahan doa dan penderitaannya demi kebaikan Gereja dan dunia," katanya lagi.
Umat Kristiani menerima tanda salib yang digambar di dahi mereka dengan abu, yang bertujuan agar umat dapat mengingat dosa-dosa mereka. Hal ini juga yang diungkapkan De Donatis dalam khotbahnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam banyak hal, kita mencoba mengusir kematian dari masyarakat kita. Namun, kematian merupakan kenyataan yang harus kita perhitungkan, tanda tentang ketidakpastian dan singkatnya hidup kita," katanya dalam homili yang awalnya disiapkan untuk Paus Fransiskus sampaikan ke jemaat.