Kondisi Siswi SD di Gresik yang Buta karena Tusukan Bakso: Mata Terasa Gatal

23 September 2023 2:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SAH (baju merah), siswi kelas 2 SD Negeri 236 Gresik yang dicolok tusuk bakso oleh seniornya usai menjalani pemeriksaan matanya di Surabaya Eye Clinic pada Jumat (22/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SAH (baju merah), siswi kelas 2 SD Negeri 236 Gresik yang dicolok tusuk bakso oleh seniornya usai menjalani pemeriksaan matanya di Surabaya Eye Clinic pada Jumat (22/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SAH (8), siswi kelas 2 SD Negeri 236 Gresik yang dicolok tusuk bakso oleh seniornya kembali menjalani pemeriksaan mata secara mandiri di Surabaya Eye Clinic, Jumat (22/9).
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum korban, Abdul Malik, mengatakan SAH mengeluhkan mata sebelah kanannya terasa gatal.
“Kemarin anak korban matanya gatal, keluarga mengatakan ke kami. Masa anak gatal enggak diperiksakan, hari ini ditangani dokter mata,” ujar Malik kepada wartawan, Jumat (22/9).
Malik mengungkapkan, pemeriksaan kali ini dilakukan karena pihak keluarga belum mendapatkan hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC Surabaya pada Rabu (20/9) kemarin.
Pihaknya pun mempertanyakan hasil pemeriksaan tersebut. Keluarga korban hingga kini belum mendapatkannya.
“Belum dikasih tahu, yang dikasih tahu kan media kemarin, katanya kabur, kaburnya itu kabur apa,” ucapnya.
Dari pemeriksaan ini, kata Malik, keluarga korban berharap dapat mengetahui kondisi terbaru dari mata SAH yang dicolok.
Nantinya, hasil tersebut akan diserahkan le Polsek Gresik untuk pembanding dari pemeriksaan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Nanti kami akan berikan kepada penyidik untuk pembanding. Karena penyidiknya sudah bagus dari lidik menjadi penyidikan, sudah naik,” kata dia.
Samsul Arif (kiri), orang tua SAH (8) siswi kelas 2 SD Negeri 236 Gresik yang dicolok tusuk bakso oleh seniornya didampingi oleh kuasa hukumnya, Abdul Malik (kanan), Jumat (22/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Malik menjelaskan, soal kondisi mata SAH saat ini masih mengalami penglihatan yang kabur pada mata sebelah kanannya.
“Kalau matanya, kalau kita kasih ini (benda di depannya) dia enggak ngerti. Tapi kalau mata kiri dia tahu ini (benda di depannya). Mudah-mudahan nanti sehat,” jelasnya.
Malik berharap agar pihak Polres Gresik dapat mengungkap kasus ini secara terang.
“Bagaimanapun kami kooperatif dengan penyidik, tapi saya minta penyidik lurus,” terangnya.
Sementara itu, ayah SAH, Samsul Arif, mengatakan tujuan memeriksakan anaknya kembali ke dokter untuk mengetahui kondisi terkini sang buah hati.
"Saya membawa anak saya ke sini pemeriksaan mata biasa enggak ada maksud lain, harapan saya anak saya sembuh seperti sedia kala, enggak ada maksud lain. Mungkin doa abah dan masyarakat supaya anak saya kembali normal, keluhan cuma gatal, mata sebelah kanan," kata Samsul.
ADVERTISEMENT
Samsul juga mengaku bahwa dirinya juga belum menerima hasil MRI anaknya yang telah diperiksa di RS PHC Surabaya.
"Enggak menerima (hasil MRI), kita mengikuti prosedur saja, kalau tidak dikasih atau diberikan ke pada penyidik saya kurang tahu juga," ungkapnya.
Hasil MRI Diungkap ke Publik
Kapolres bersama Bupati Gresik menyampaikan hasil MRI di Mako Polres. Foto: dok Mili.id
Adapun hasil MRI SAH yang mata kanannya dicolok tusuk bakso oleh seniornya sudah disampaikan ke publik. MRI ini dilakukan di Rumah Sakit (RS) PHC Surabaya, pada Rabu (20/9).
Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina, Bambang Tohariyanto, mengatakan kondisi siswi SAH (8) hampir buta dan hanya bisa membedakan kondisi gelap terang. Namun, tidak ditemukan adanya luka atau bekas luka.
"Dari MRI dikatakan tidak terdapat luka, bekas darah atau ada kelainan, namun secara fungsi mata memang benar terjadi penurunan penglihatan," kata Bambang saat jumpa pers di Polres Gresik, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kamis (21/9).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, lanjut Bambang, dokter tidak bisa mengatakan penyebab dari penurunan fungsi penglihatan tersebut. Apakah itu karena peristiwa penusukan atau bukan.
"Dari kondisi korban tersebut bagusnya ia bisa membedakan terang dan gelap. Dan bagusnya dia bisa melihat lambaian, tapi menghitung jari tidak bisa. Kalau dikatakan kabar jeleknya, dia hampir buta," papar Bambang.
Terkait pemaparan hasil MRI tersebut, ayah SAH menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum.
"Kapasitas saya sebagai orang biasa untuk membaca enggak bisa sampai ke situ. Saya berharap bisa selesai, psikologi sembuh, terbaik bagi anak. Saya serahkan kepada kuasa hukum," ucap Samsul.
***
Daftarkan diri kamu di kum.pr/buddies2023 dan jadi Indonesia's content creator sekarang!