Kondisi Terkini Bocah di Sumut yang Dimasukkan ke Karung oleh Tantenya

21 Maret 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marintan Sasmita Situmorang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Marintan Sasmita Situmorang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang perempuan bernama Marintan Sabar Sasmita di Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, tega menganiaya keponakannya sendiri yang baru berusia 8 tahun. Bahkan, ia memasukkan keponakannya itu ke dalam karung.
ADVERTISEMENT
Polisi sudah bergerak mengamankan pelaku penganiayaan ini. Bagaimana kondisi bocah yang dianiaya tersebut saat ini?
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan kondisi fisik bocah kelas 2 SD itu baik. Tidak ada luka serius.
“Kondisinya baik, sehat, sudah bersama orang tua kandungnya. Selama beberapa waktu ke depan akan terus didampingi oleh dinas terkait bersama pihak kepolisian,” kata Hadi saat dihubungi Kamis (21/3).
Namun, untuk kondisi psikologisnya, masih menunggu hasil pemeriksaan. Hal ini untuk memastikan apakah korban mengalami trauma atau tidak.
“Polisi dan dinas terkait masih memberikan pendampingan, hasilnya kita belum tahu (trauma atau tidak),” sambungnya.

Dimasukkan ke dalam karung

Aksi penyiksaan yang dilakukan Marintan dengan memasukkan keponakannya ke dalam karung terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Pelakunya pun langsung ditangkap.
ADVERTISEMENT
Penangkapan dilakukan usai video rekaman penganiayaan tersebut sampai ke tangan ibu korban, Bintang Situmorang. Dia mendapatkan video dari salah satu saksi.
Mengetahui hal itu, ibu korban langsung membuat laporan ke Polres Tapanuli Tengah.
"Pelaku sudah ditangkap [pada Selasa, 13 Maret]," kata Hadi Wahyudi.
Korban sudah satu tahun tinggal bersama tantenya itu. Tantenya meminta kepada ibu korban, yang juga kakak kandungnya, agar anaknya punya teman bermain. Sementara, ibu korban tinggal cukup berjauhan.