Konferensi Parlemen Internasional OKI Digelar di Jakarta, DPR Bawa Isu Palestina

13 Mei 2025 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana The 19th Session of Parliamentary Union of UIC Member States (PUIC) di gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (13/5/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana The 19th Session of Parliamentary Union of UIC Member States (PUIC) di gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (13/5/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang digelar DPR RI resmi dimulai.
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengatakan pihaknya akan konsisten menyuarakan kemerdekaan Palestina di agenda ini.
"Momentum ini menandai peran strategis Indonesia sebagai pusat diplomasi parlemen dunia Islam, dan menegaskan komitmen DPR RI dalam memperkuat nilai-nilai tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai fondasi utama ketahanan global," kata Mardani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5).
Suasana The 19th Session of Parliamentary Union of UIC Member States (PUIC) di gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (13/5/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Mulai dari konflik berkepanjangan seperti di Palestina, perubahan iklim, hingga ketimpangan ekonomi dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi negara,” katanya.
Mardani pun memimpin langsung sidang standing committee (komite eksekutif) ke-53 PUIC. Dalam rapat tersebut ia menyerukan dan mengecam keras Israel yang memperluas permukiman dengan cara ilegal serta genosida yang terjadi di Gaza.
ADVERTISEMENT
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah dua rudal Israel menghantam sebuah gedung di dalam Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli di Kota Gaza, Minggu (13/4/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
"Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer, solidaritas kemanusiaan, serta dukungan terhadap proses hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel guna menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina," paparnya.
Mardani menambahkan, PUIC harus dapat menjembatani perdamaian bagi negara-negara yang tengah berkonflik, termasuk konflik India-Pakistan yang tengah memanas.
Ketua BKSAP DPR Mardani Ali Sera. Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
“Tidak hanya Palestina. Semua kita cover, termasuk jalan perdamaian India dengan Pakistan, dan Ukraina dengan Rusia,” kata politikus PKS ini.
PUIC ke-19 digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 12–15 Mei 2025. Agenda ini memiliki tema 'Tata Kelola yang Baik dan Kelembagaan yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan atau ‘Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience'.
ADVERTISEMENT
Sidang PUIC ke-19 yang diselenggarakan selama 5 hari ini dihadiri oleh delegasi parlemen 37 negara anggota OKI.