Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konferensi Partai Komunis China, Isu Pernikahan hingga Tato Jadi Sorotan
4 Maret 2025 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Partai Komunis China tahun ini kembali menggelar Plenary Session yang dikenal sebagai 'Two Sessions' yang dimulai hari ini, Selasa (4/3), di Beijing.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, lebih dari 5 ribu delegasi nasional akan berkumpul di Beijing untuk menyetujui sejumlah revisi undang-undang yang telah setujui di sesi sebelumnya. Kemungkinan adanya pertentangan kecil karena pemungutan suara dikontrol dengan ketat.
Akan ada sejumlah isu yang dibahas dalam 'Two Sessions' yang digelar oleh Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC). Apa saja?
1. Perubahan tenaga kerja
Pertumbuhan ekonomi di China melambat dan tenaga kerja berubah dengan cepat karena anak muda kesulitan mencari pekerjaan, sementara banyak pekerja yang lebih tua akan memasuki pensiun.
Perwakilan CPPCC dari provinsi Sichuan, Gan Huatian, mengatakan akan mengusulkan undang-undang yang menghukum pengusaha yang terlibat dalam diskriminasi akademik terhadap para lulusan dari universitas yang peringkatnya rendah.
Deputi National People's Congress, Li Dongsheng, ingin agar kontribusi jaminan sosial lebih rendah untuk pekerja fleksibel.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, China meningkatkan usia pensiun untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Usia pensiun akan meningkat secara bertahap dalam 15 tahun ke depan dari 60 ke 63 tahun untuk laki-laki, dan 50 ke 55 tahun untuk pekerja kerah biru perempuan.
Perwakilan NPC dari provinsi Shandong, Feng Tao, mengatakan dia ingin cuti yang lebih panjang untuk pekerja yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 30 tahun.
2. Perumahan
China berjuang untuk keluar dari kemerosotan sektor properti dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, properti merupakan kunci pertumbuhan ekonomi. Namun, utang besar menyebabkan beberapa pengembang properti gagal bayar.
Beijing telah meluncurkan berbagai langkah untuk membantu masyarakat dengan mudah membeli rumah di kota, untuk memastikan pembeli dapat membeli properti yang telah mereka beli sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Anggota CPPCC yang juga eksekutif di real estate Hong Kong, Zhai Meiqing, mengatakan akan mendorong sistem tukar tambah. Dengan sistem itu, pemerintah daerah akan membayar subsidi kepada penduduk yang ingin menukar rumah lamanya dengan rumah baru.
3. Pernikahan
Angka perceraian di China meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Ini pun juga berdampak pada angka pernikahan yang menurun.
Anggota CPPCC Jiang Shengnan berencana untuk menentang masa tenang wajib untuk perceraian. Aturan ini diterapkan pada 2021, mewajibkan pasangan yang mengajukan perceraian untuk menunggu 30 hari sampai mereka akhirnya mengkonfirmasi perpisahan mereka.
Jiang yang merupakan penulis skenario dari provinsi Zhejiang mengatakan bahwa undang-undang tersebut menempatkan perempuan dalamm risiko kekerasan rumah tangga yang lebih besar.
Delegasi dari provinsi Hebei, Shi Bingqi, menyoroti pembatasan jumlah uang yang dibayar keluarga mempelai laki-laki sebelum pernikahan. Di wilayah pedesaan, di mana praktik ini lazim ditemui, seharusnya tidak mengizinkan harga tinggi yang dapat mencapai 2 kali lipat dari gaji rata-rata warga dalam setahun.
ADVERTISEMENT
CPPCC juga mempertimbangkan usulan menurunkan usia pernikahan. Saat ini, usia pernikahan di China adalah 22 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan.
Di usulan yang baru, usia pernikahan ingin diturunkan menjadi 18 tahun.
4. Pelecehan, tato, dan huruf besar di botol obat
Tak hanya usulan yang serius, ada juga usulan yang aneh dan tidak biasa yang akan diajukan anggota CPPCC.
Delegasi dari provinsi Shaanxi, Fang Yan, meminta orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya yang melukai anak menghadapi hukuman pidana yang lebih berat.
Delegasi dari provinsi Liaoning, Li Ziwei, mengatakan akan mendorong memperkuat tindakan keras terhadap mereka yang memperdagangkan perempuan dan anak.
Dia juga mendorong hukuman berat kepada mereka yang memaksa anak membuat tato. Menurutnya, itu akan merusak prospek pekerjaan masa depan mereka di mana tato masih dianggap tabu.
ADVERTISEMENT
Delegasi dari provinsi Hunan, Dai Yin, ingin agar pemimpin dapat memperbesar huruf di botol obat resep dan menyederhanakan petunjuknya, sehingga pasien lansia dapat membaca dengan lebih mudah.