Konflik Antaragama Tewaskan 27 Orang di India

27 Februari 2020 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor anjing duduk di antara puing-puing usai kericuhan pada aksi demonstrasi di New Delhi, India, (26/2) Foto: REUTERS / Adnan Abidi
zoom-in-whitePerbesar
Seekor anjing duduk di antara puing-puing usai kericuhan pada aksi demonstrasi di New Delhi, India, (26/2) Foto: REUTERS / Adnan Abidi
ADVERTISEMENT
Konflik antaragama di Kota New Delhi, India, telah menewaskan 27 orang pada Kamis (27/2). Perdana Menteri Narendra Modi menyerukan warga untuk tenang.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, selain korban tewas, terdapat lebih dari 200 orang yang terluka dari kubu warga Muslim dan Hindu di Delhi. Bentrokan dipicu oleh aksi pendukung dan penentang Amandemen Kewarganegaraan atau CAA yang dinilai anti-Muslim.
Protes skala kecil warga Muslim atas CAA di Delhi mendapatkan serangan dari massa Hindutva, organisasi Hindu sayap kanan India pendukung pemerintahan Narendra Modi. Sebuah masjid dibakar oleh massa, korban jatuh dari kedua kubu.
Pengunjuk rasa muslim unjuk rasa menentang undang-undang kewarganegaraan baru India di Amritsar, India. Foto: AFP/NARINDER NANU
Massa menggunakan senjata tongkat, parang, dan saling lempar batu. Mereka juga menggunakan air keras untuk saling serang. Foto-foto pemukulan dan para korban bertebaran di Twitter. Korban tewas kebanyakan terkena tembakan peluru.
Warga Muslim India mengeluhkan polisi yang dinilai berat sebelah dalam melakukan penindakan. "Polisi seharusnya melindungi kedua pihak, tapi mereka hanya membantu satu sisi saja," kata warga Delhi, Mohammad Arif.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (26/2), polisi dan pasukan paramiliter India dikerahkan ke jalanan kota Delhi. Sementara warga menghindari ruas jalanan tempat bentrokan terjadi.
Polisi menaiki truk di daerah yang dilanda kerusuhan setelah bentrokan berdemonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan baru di New Delhi, India, (26/2) Foto: REUTERS / Adnan Abidi
Perdana Menteri Narendra Modi melalui Twitter menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan menjaga perdamaian. Seruan ini disampaikan setelah Modi menuai kritik karena pemerintahnya tak mampu menghentikan kekerasan.
"Perdamaian dan harmoni adalah inti dari etos kita. Saya menyerukan saudara dan saudariku di Delhi untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan setiap saat. Sangat penting untuk mengembalikan ketenangan dan ketertiban secepatnya," kata Modi.
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: AFP/Prakash SINGH
Massa menentang CAA yang dinilai anti-Muslim dan mendiskriminasi pendatang Muslim, serta menyimpan agenda Modi untuk menjadikan India sebagai negara Hindu.
Undang-undang tersebut memberikan kewarganegaraan untuk pemeluk enam agama minoritas dari tiga negara, yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. Enam agama tersebut adalah Hindu, Sikh, Buddha, Jainisme, Parsi, dan Kristen.
ADVERTISEMENT