Konflik Internasional Makin Beragam, RI Dorong Kepemimpinan Bersatu

28 September 2018 11:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla usai Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla usai Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia untuk bersatu mewujudkan perdamaian di muka bumi. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai dunia saat ini makin banyak konflik sehingga diperlukan sebuah upaya bersama untuk mengatasi konflik-konflik tersebut.
ADVERTISEMENT
Ajakan ini disampaikan Wapres Jusuf Kalla usai menyampaikan pernyataan sikap Indonesia di hadapan Sidang Umum PBB, Kamis (27/9) malam waktu setempat.
"Dunia dewasa ini konfliknya sudah menjadi, konfliknya itu perang, seperti di Timur Tengah, Afrika, apakah itu di Asia Timur dan akibatnya tentu memprihatinkan," ujar JK di markas PBB, New York, Amerika Serikat.
Pidato Jusuf Kalla saat Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Jusuf Kalla saat Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
"Bahwa ada suatu yang mendesak, kepemimpinan dunia yang bersatu," lanjut dia.
Menurut JK, banyak kepentingan dari berbagai pihak yang justru membuat dunia bukan makin damai tapi makin banyak konflik. Jenis konflik pun bahkan makin beragam. Tak lagi soal perang atau kedaulatan negara.
"Konfliknya nambah lagi dengan konflik dagang. Lalu senjata, embargo dilakukan di banyak negara, menyebabkan suatu dunia yang bisa merosot kualitasnya atau ekonominya," kata JK.
ADVERTISEMENT
Dunia yang makin banyak konflik ini, lanjut dia, memberikan banyak implikasi negatif. Mulai dari jumlah orang miskin yang banyak hingga kesehatan warga dunia yang makin tak terjamin. JK kemudian mencontohkan beberapa konflik antar negara, salah satunya serangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Iran.
Oleh sebab itu, Indonesia mengajak PBB untuk meningkatkan perannya yaitu dengan mendorong sebuah kepemimpinan yang lebih kuat dan bersatu. JK menilai fungsi untuk menyatukan pemimpin-pemimpin negara ini harusnya diemban oleh PBB.
"Itu adalah platformnya PBB karena semua ada di sini. Ada 91 lebih kepala negara di dunia. Kalau semua bersatu, tidak akan terjadi seperti ini," kata JK.
"Yang pasti, langkah itu tak bisa hanya satu negara, harus kepemimpinan dunia," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Indonesia, kata JK, siap membantu PBB mendorong adanya kepemimpinan yang bersatu. Misalnya, dengan mengirim lebih banyak pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Apalagi, Indonesia mulai Januari tahun depan jadi anggota Dewan Keamanan PBB, maka perannya menjadi lebih besar lagi dan Indonesia akan konsekuen dengan itu," tutup JK.