Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kongres Partai Komunis China: Momen Xi Jinping Terus Berkuasa dan Makin Otoriter
14 Oktober 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Partai Komunis China diperkirakan akan memberikan Presiden Xi Jinping wewenang masa jabatan lima tahun di periode ketiganya pada tahun ini. Keputusan itu menyusul dihapuskannya peraturan batas dua periode jabatan bagi presiden oleh Xi sendiri pada 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Kewenangan absolut ini menjadikan Xi sebagai pemimpin China terkuat sejak Mao Zedong di era 1970-an.
Ada kemungkinan, jejak kepemimpinan Xi sama seperti Mao — akan tetap berkuasa sebagai pemimpin tertinggi di Negeri Tirai Bambu hingga akhir hayat hidupnya.
Langkah bersejarah ini nantinya ditentukan pada Kongres Partai Komunis di Beijing yang dimulai pada 16 Oktober pekan ini. Ini merupakan salah satu pertemuan paling penting dalam sejarah politik China.
Lantas, apa itu Kongres Partai Komunis? Apa tujuannya dan mengapa pelaksanaannya sangat penting bagi China — terlepas untuk Xi sendiri?
Apa Itu Kongres Partai?
Kongres Nasional Partai Komunis China atau dikenal singkat sebagai Kongres Partai, adalah sebuah sesi rapat tertutup yang berlangsung kira-kira selama satu pekan.
ADVERTISEMENT
Kongres digelar setiap lima tahun sekali di bulan Oktober atau November, bertujuan untuk menunjuk pemimpin baru, membahas perubahan konstitusi partai, dan menjabarkan agenda kebijakan negara.
Kongres Partai dihadiri oleh hampir 2.300 delegasi Partai Komunis yang berasal dari penjuru negeri dan berbagai lapisan masyarakat.
Mulai dari pejabat tinggi provinsi dan perwira militer, para profesional di berbagai sektor, hingga apa yang disebut sebagai delegasi ‘perwakilan akar rumput’ seperti petani dan pekerja industri.
Menurut angka yang dirilis menjelang Kongres tahun ini, mayoritas delegasi terdiri dari pria — hanya seperempat di antaranya wanita, dan 11 persen berasal dari etnis minoritas. Terdapat tiga lingkaran kekuasaan yang berbeda dalam hierarki tersebut.
Sekitar 400 delegasi Kongres adalah anggota partai elite Komite Sentral yang mencakup anggota eselon atas: Politbiro yang beranggotakan 25 orang dan Komite Tetapnya sejumlah lima hingga sembilan orang dan dipimpin oleh sekretaris jenderal.
Seperti namanya, pertemuan ini membahas segala hal tentang Partai Komunis yang merupakan sumber kekuasaan absolut di China. Pada akhirnya, hasil Kongres itu sendiri yang akan menentukan siapa pengisi posisi pemerintah berikutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Kongres Partai berbeda dengan pertemuan pemerintah negara bagian. Misalnya, meski usai Kongres selesai Xi akan diangkat sebagai sekjen partai, namun bukan berarti ia akan langsung menjabat sebagai presiden.
Masa jabatan Xi sebagai kepala negara China perlu dikonfirmasi secara resmi terlebih dahulu di pertemuan legislatif pada Maret mendatang.
Apa Tujuan Kongres Partai dan Mengapa Ini Penting?
Jika Xi kembali terpilih oleh Partai Komunis, maka ia akan memimpin negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan salah satu negara dengan militer terkuat pula.
Beberapa analis menilai, Xi sedang mendorong China ke arah pemerintahan yang lebih otoriter — tampak dari keputusannya menghapus aturan batas dua periode jabatan presiden serta pencalonannya kembali sebagai presiden di periode ketiga.
ADVERTISEMENT
Salah satu analis yang mengomentari hal itu adalah Profesor Steve Tsang dari School of Oriental and African Studies (SOAS) Universitas London. Ia merupakan seorang ahli di bidang politik China, Taiwan, dan Hong Kong.
“China di bawah Xi bergerak ke arah totaliter,” ujar Tsang, seperti dikutip dari BBC.
“China di bawah Mao adalah sistem totaliter. Kita belum sampai ke sana, tetapi kita bergerak ke arah itu,” imbuhnya.
Tsang menerangkan, Kongres sendiri dapat melihat perubahan pada konstitusi partai, dengan mengabadikan apa yang disebut sebagai ‘pemikiran Xi Jinping’ sebagai filosofi panduan partai lanjutan.
‘Pemikiran Xi Jinping’ adalah julukan sosialisme China dari Xi, sebuah filosofi nasionalis tegas yang sangat skeptis terhadap bisnis swasta. Di bawah kepemimpinannya, otoritas China telah menindak perusahaan swasta yang kuat di beberapa sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Jika itu terjadi, mereka akan secara efektif menjadikannya seorang diktator,” tegas Tsang.
Xi Tak Langsung Terpilih sebagai Presiden Berikutnya
ADVERTISEMENT
Meski pemungutan suara untuk menentukan pemimpin berikutnya diadakan di Kongres Partai, namun pertemuan ini secara luas dipandang hanya sebagai formalitas, bukan proses pemilihan yang sebenarnya.
Selama Kongres berlangsung, para delegasi akan terlebih dahulu memberikan suara untuk Komite Sentral yang baru — badan kepemimpinan partai utama yang terdiri dari sekitar 200 anggota penuh dan 200 anggota alternatif lainnya.
Mereka bertanggung jawab untuk memilih anggota Politbiro secara formal. Usai Kongres berakhir, Komite Sentral ke-20 yang baru dibentuk langsung bertemu untuk sesi pleno pertamanya, di mana mereka memilih Politbiro dan Komite Tetap — badan pengambil keputusan terkuat di China.
ADVERTISEMENT
Para pengamat politik China percaya, keputusan tentang siapa yang akan mengisi posisi teratas ini biasanya dibuat selama berbulan-bulan negosiasi tertutup antara para pemimpin partai teratas. Di sesi tersebut, faksi lawan akan mencoba memajukan kandidat mereka yang telah terpilih jauh-jauh hari, sebelum Kongres dimulai.
Kali ini, Xi diyakini telah menyingkirkan sebagian besar saingannya dan meredam kekuatan yang masih ada dari para tetua partai. Di masa lalu, para tetua partai ini dianggap telah memainkan peran yang kuat dalam pengambilan keputusan semacam itu.
Kapan Kita Mengetahui Siapa Pemimpin yang Telah Terpilih?
Menyusul pemilihan oleh Komite Sentral, para pemimpin tertinggi baru partai akan berbaris masuk ke Aula Besar Rakyat Beijing — urutan masing-masing kepentingan menentukan setiap posisi barisan.
ADVERTISEMENT
Seperti pada 2017 silam, Xi diperkirakan akan memimpin kelompok tersebut ke dalam ruangan sebagai sekretaris jenderal yang baru dikukuhkan dan memperkenalkan anggota lain dari Komite Tetap yang baru.
Sesi tersebut dapat disiarkan melalui televisi nasional. Susunan barisan itu nantinya akan memberikan pandangan sekilas terkait berapa banyak anggota Komite Tetap yang terpilih dan siapa saja mereka.
Selain itu, dari pemandangan tersebut pengamat akan melihat apakah Xi memiliki kekuasaan absolut atau telah membuat konsesi (imbalan).
Mereka juga dapat melihat calon penerus Xi yang akan berdiri di tengah-tengah, dan dari situlah mereka dapat memperkirakan berapa lama Xi berniat untuk memerintah.
Biasanya, pejabat senior yang berusia 68 tahun atau lebih akan pensiun pada saat Kongres. Namun, tahun ini pemandangan tersebut berbeda. Justru, di usianya yang ke 69 tahun Xi akan melanggar konvensi preseden dengan tetap berkuasa.
ADVERTISEMENT
Saat ini yang turut menjadi pertanyaan adalah apakah Xi akan berusaha memberikan pengecualian kepada sekutu Politbiro lainnya atau apakah sebaliknya, ia dapat menurunkan usia pensiun bagi pejabat lainnya untuk menggulingkan beberapa anggota yang ada.