Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konservatif Menang Pemilu Jerman, Friedrich Merz Jadi Kanselir Baru
24 Februari 2025 10:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Friedrich Merz akan menjadi Kanselir Jerman selanjutnya. Kepastian itu diperoleh usai kelompok oposisi yang dipimpinnya berhasil memenangi pemilu pada Minggu (23/2).
ADVERTISEMENT
Kanselir adalah kepala pemerintahan, setara dengan perdana menteri di negara lain.
Merz akan menggantikan posisi Olaf Scholz yang yang berkuasa sejak 2021. Pemerintahan Jerman di bawah Olaf Scholz runtuh akibat pecahnya koalisi pemerintahan yang dipimpinnya.
Setelah diumumkan unggul pada pemilu, Merz lewat pidatonya langsung mengarahkan kritik pada Pemerintah Amerika Serikat di bawah Donald Trump. Dia bahkan menyebut Trump sebagai sosok yang tak peduli nasib Eropa.
“Prioritas mutlak kami adalah memperkuat Eropa secepat mungkin agar kami bisa mencapai kemerdekaan nyata dari AS selangkah demi selangkah,” kata Merz seperti dikutip dari Reuters.
Adapun menurut laporan media ZDF, Merz yang memimpin blok konservatif CDU/CSU berhasil mendapat 28,5 persen suara pada pemilu 2025 ini.
ADVERTISEMENT
Peringkat kedua berada partai sayap kanan AfD dengan 20,5 persen suara. Kelompok kanan di Jerman berhasil melipatgandakan suaranya pada pemilu 2025 dibanding pemilu sebelumnya.
Sedangkan partai SPD yang dipimpin Scholz hanya mendapat 16 persen suara atau berada di peringkat ketiga.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.