Konsumsi Narkoba di Dalam Rutan, 9 Tahanan Dipindah ke Nusakambangan

17 Desember 2024 19:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Semarang.  Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Sembilan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Semarang terbukti mengkonsumsi narkoba saat berada di dalam lapas. Kini mereka dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
ADVERTISEMENT
Kepala Rutan Semarang, Eddy Junaedi, mengatakan kasus ini diketahui setelah pihaknya melakukan penggeledahan dan tes urine terhadap 14 orang tahanan kasus narkotika tersebut.
"Dari 14 yang diperiksa, sembilan positif menggunakan narkoba jenis sabu dan pil koplo. Mereka semua ini kasus narkoba, residivis," ujar Eddy di kantornya, Selasa (17/12).
Kesembilan tahanan itu juga membuat keributan setelah aksi mereka diketahui. Mereka berteriak-teriak dan memprovokasi tahanan yang lainnya.
"Situasi malam itu sempat kacau karena mereka terus berteriak. Jadi situasi di sini sempat chaos. Kemudian untuk keamanan mereka dipindahkan ke Nusakambangan," jelas dia.
Ia menduga narkoba yang mereka konsumsi itu diselundupkan melalui kunjungan para tahanan. Padahal, selama ini ketika ada pengunjung, penggeledahan berlapis selalu dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Barang bukti tidak ditemukan, barang habis pakai. Barang masuk lewat barang kunjungan padahal kita sudah lakukan penggeledahan berkali-kali, ya, cuma karena masih manual tidak ada alat. Kita kecolongan," tegas dia.
Ia memastikan, sembilan tahanan itu akan mendapatkan sanksi disiplin berupa pencatatan dalam Register F. Mereka tidak akan mendapat remisi dan asimilasi.
"Kami tidak akan memberi toleransi. Hak-hak mereka terkait remisi dan asimilasi dapat dibatalkan. Langkah ini sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga lingkungan rutan bebas dari narkoba," sebut Eddy.
Dengan adanya kasus ini, pihaknya akan memperketat pengawasan terutama saat kunjungan tahanan.
"Kami menjadi pembelajaran untuk lebih teliti untuk hal geledah barang titipan. Petugas juga kita awasi bawaannya, tidak hanya pengunjung," kata Eddy.
ADVERTISEMENT