Kontrakan Terduga Teroris di Karawang 2,8 Kilometer dari Polsek Cikampek

15 Juni 2024 19:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang, dihebohkan kabar penggeledahan sebuah rumah kontrakan yang dihuni seorang pedagang bubur sumsum. Penggeledahan dilakukan oleh Densus 88, diduga penghuni kontrakan terkait kasus terorisme.
ADVERTISEMENT
Lokasi kontrakan terduga teroris itu diketahui tak jauh dari Kantor Polsek Cikampek. Jika dilihat dari aplikasi Google Maps, jarak kontrakan ke kantor polisi tersebut 2,8 kilometer dengan waktu tempuh 8 menit bila menggunakan sepeda motor.
Untuk sampai di lokasi kontrakan itu harus masuk gang selebar 1,2 meter. Gang berada 150 meter dari jalan besar yang bisa dilalui dua minibus.
Saat penggeledahan terjadi, area sekitar rumah itu dijaga ketat polisi. Mobil Puslabfor dan Inafis Polres Karawang terparkir di ujung gang.
Polisi bersenjata laras panjang juga nampak hilir mudik. Beberapa dari mereka terlihat membawa sejumlah barang dari dalam kontrakan tersebut.
Saat ini polisi sudah meninggalkan lokasi. Rumah kontrakan itu terlihat dipasangi garis polisi.
ADVERTISEMENT
Densus 88 gerebek rumah kontrakan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024). Foto: kumparan
Ketua RT setempat, Rohadi, mengaku tidak mengenal penghuni kontrakan tersebut karena sulit dimintai identitas. Warga hanya mengenalnya berjualan bubur sumsum.
"Kita tahunya sehari-hari jualan bubur sumsum pakai motor," katanya.
"Kalau pagi setengah tujuh udah mangkal sampe jam 10.00 WIB. Nah sorenya dari jam 2 sampai sore. Sehari dua kali," ucap Rohadi.
Sementara Ketua RW setempat, Rawan, mengatakan pria yang diduga ditangkap Densus itu baru menempati kontrakan sekitar sebulan lalu.
"Ke sini pas tanggal 12 Mei 2024. Waktu itu istri bilang ada orang yang lagi jalan-jalan, lihat kontrakan, ada mau ngontrak. Pindahnya dari mana juga gak tahu," ujar Rawan.
Polisi belum memberikan keterangan terkait penggerebekan tersebut.