Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Nama PT Bahana Prima Nusantara menjadi sorotan usai proyek revitalisasi Monas ramai diperbincangkan. Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI menyebut kualifikasi PT Bahana diragukan lantaran lokasi kantornya tak meyakinkan saat dicek di Google Maps.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bahana, Muhidin Shaleh, membantah pernyataan PSI tersebut. Muhidin menuturkan, perusahaannya adalah perusahan kontruksi spesialis yang berdiri pada tahun 1993. Mereka bergerak di bidang konstruksi spesialis di bidang taman, urukan, fondasi, hingga tiang pemancang.
"Jadi persoalan ini tidak banyak di Indonesia, coba kita cek di BUMN, di BUMN tidak ada perusahaan jasa (konstruksi) spesialis, makanya ada pertanyaan mengapa dimenangkan perusahaan Bahana Prima? Jawabannya karena perusahaan kami ini spesialis," kata Muhidin dalam jumpa pers di Penang Bistro, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
Terkait alamat kantor yang disebut tidak jelas, Muhidin juga memberi klarifikasi. Ia mengaku, PT Bahana memiliki dua kantor, salah satunya di bilangan Ciracas yang belakangan menjadi sorotan. Di dokumen lelang, kantor itu beralamat di Jalan Nusa Indah No 33 RT 01 RW 07, Ciracas, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menyebut, kantor di bilangan Ciracas itu sebagai virtual office dan hanya berfungsi sebagai alamat administrasi dan surat-menyurat.
"Memang kantor kami itu virtual office yang kami sewa, itu juga ada surat sewa. Sedangkan kantor operasional kami ada di Cempaka Putih nomor 160," kata Muhidin. Tepatnya, kantor itu beralamat di kompleks perkantoran/pertokoan Cempaka Putih, Jalan Letjen Suprapto 160, Jakarta Pusat.
Muhidin menuturkan, kantor operasional PT Bahana di Cempaka Putih berada satu gedung dengan perkantoran Gapeksindo Provinsi DKI. Namun ia membantah kantor di bilangan Cempaka Putih itu sebagai kantor pusat PT Bahana.
"Saya klarifikasi, (Cempaka Putih) bukan kantor utama tapi kantor operasional. Kebetulan saya ini salah satu pengurus dari Gapeksindo Provinsi, untuk efisiensi kita operasional di Cempaka Putih," jelas Muhidin.
ADVERTISEMENT
"Itu memang kantor asosiasi, tapi kita ada surat sewa, di lantai 3, itu operasional tentang ini. Nah di sana (Ciracas) itu kaitan dengan administrasi, surat-surat memang lewat virtual office," imbuhnya.
Selain itu, Muhidin memastikan perusahaannya memiliki legalitas yang jelas. Ia membantah PT Bahana disebut sebagai perusahaan abal-abal.
"Sekarang kami ini dideskreditkan bahwa usaha kami abal-abal, itu letaknya di mana abal-abal. Legalitas kami itu perusahaan benar, coba dicari di PTSP, dicek," tutur Muhidin.
Virtual Office Tidak Melanggar
Sementara, legal officer PT Bahana Prima Nusantara, Abu Bakar Lamatapo, mengatakan penggunaan virtual office tidak melanggar aturan yang ada.
"Terkait virtual office juga diatur, namanya surat edaran PTSP Nomor 6 Tahun 2016, yang awalnya 2015 dilarang virtual office. Tapi untuk gerakan dunia usaha bidang UMKM dan pemula maka dibuka kembali tahun 2016 oleh PTSP," jelas Abu.
Ia menyayangkan PSI yang meragukan lokasi kantor PT Bahana hanya berdasarkan pencarian di Google Maps.
ADVERTISEMENT
"Yang kita sayangkan bahwa anggota Dewan PSI itu hanya lihat dan andalkan Google Maps dan langsung statement," kata Abu.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI Justin Adrian Untayana melalui akun twitternya mempertanyakan PT Bahana sebagai pemenang tender revitalisasi Monas, lantaran kantornya yang terletak di Jalan Nusa Indah No. 33 RT 01 RW 07, Ciracas, Jakarta Timur.
Alamat ini menunjukkan lokasi gang sempit di tengah perkampungan warga saat di cek menggunakan Google Maps.