Kontroversi Ivermectin sebagai Obat Terapi COVID-19

28 Juli 2021 15:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ivermectin. Foto: dok. Kredivo
zoom-in-whitePerbesar
Ivermectin. Foto: dok. Kredivo
Beberapa waktu lalu, Ivermectin ramai dibahas sebagai obat terapi COVID-19. Keberadaan obat ini lantas menuai pro-kontra, terutama di kalangan para ahli.
Sejatinya, Ivermectin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi cacing. Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan dan membunuh larva cacing yang ada di dalam tubuh.
BPOM pun mengeluarkan izin Ivermectin sebagai obat cacing. Hingga saat ini, Kemenkes masih melakukan penelitian uji klinis untuk memastikan manfaat dan keamanan obat tersebut sebagai terapi pasien COVID-19. Itu artinya, belum ada pernyataan pasti bahwa Ivermectin bisa digunakan untuk membunuh virus corona.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penggunaan Ivermectin harus di bawah pengawasan dokter karena tergolong obat keras. Apabila pasien menggunakan obat ini secara bebas dan dalam jangka panjang, Ivermectin bisa saja menimbulkan efek samping, mulai dari demam, ruam-ruam, kejang, gangguan pencernaan, gangguan saraf, hingga wajah bengkak.
Karenanya, Kemenkes melarang Ivermectin dijual dan dibeli secara bebas. Semua pembelian harus menggunakan bukti serah terima resep. Bila Anda melihat obat ini dijual di marketplace dengan harga selangit, jangan tergiur untuk membelinya. Sebab, dosis dan durasi pemakaian obat berbeda-beda tiap orang.
Sebagai salah satu produsen Ivermectin dengan merek Ivermax 12, PT Harsen Laboratories juga telah menarik produk tersebut di pasaran. Melalui Presiden Direktur perusahaan, Haryoseno, PT Harsen Laboratories menyampaikan permintaan maaf atas beredarnya informasi berlebihan terkait obat Ivermax 12.
Di sisi lain, Kemenkes telah merilis rekomendasi vitamin dan obat-obatan untuk perawatan pasien COVID-19. Vitamin dan obat-obatan tersebut digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan gejala yang timbul pada pasien COVID-19, menghambat pertumbuhan dan penyebaran virus, serta memulihkan tubuh akibat infeksi virus. Penggunaannya tetap harus berdasarkan resep dan di bawah pengawasan dokter.
Jika Anda membutuhkan vitamin maupun obat-obatan selama di rumah aja, Anda bisa menggunakan Kredivo yang memiliki layanan pay later dengan bunga 0% dalam 30 hari. Sebagai aplikasi pinjaman uang online cepat, Kredivo menerapkan waktu cicilan yang bisa dipilih, yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Bunganya pun cenderung rendah, hanya 2,6 persen per bulan.
Selain bisa digunakan untuk membeli vitamin, Anda juga bisa menggunakan Kredivo untuk memenuhi kebutuhan kesehatan selama di rumah saja. Mulai dari cairan disinfektan, masker, hand sanitizer, dan masih banyak lagi. Kredivo telah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 merchant online dan offline, seperti Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak.
Dengan mengajukan kredit lewat Kredivo, Anda tidak perlu khawatir lagi soal arus kas bulanan yang akan berantakan. Yuk, download Kredivo sekarang!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kredivo