Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kontroversi Obsesi Trump terhadap Cara Para Staf Berpakaian
5 Februari 2017 3:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Donald Trump memang tak pernah bosan memicu kontroversi.
Dari sebuah pemberitaan dari Axios, dinyatakan bahwa Presiden Trump ingin para staf perempuan untuk berpakaian selayaknya ‘perempuan’. Hingga akhirnya, salah satu staf perempuan menyatakan bahwa ia merasa tertekan akan tuntutan berpakaian yang ditujukan untuk mengesankan para pengusaha dan miliarder akan penampilan mereka.
ADVERTISEMENT
Tak hanya perempuan, cara para staf laki-laki untuk berpakaian pun tak luput dari kritik. Mereka dituntut untuk berpakaian dengan ‘rapi dan mewah’.
“Anda harus selalu menggunakan dasi. Bila bukan dasi Trump, anda bisa menggunakan dasi Brook Brothers. Tapi, saya sarankan untuk menggunakan dasi dari Armani,” kata salah satu sumber kepada Axios.
Bagi Trump, penampilan menjadi perhatian utama. Terlebih karena kiprahnya bertahun-tahun dalam program "The Apprentice" yang telah mempertegas representasi dirinya sebagai bos besar yang mutlak, tak bisa diganggu gugat, dan selalu tampil mewah. Sehingga, kewajiban untuk berpakaian secara rapi, dominan, dan elegan harus ditunaikan oleh para staf, baik laki-laki maupun perempuan.
“Jika Anda ditugaskan untuk menjadi perwakilan Trump, entah sebagai pengacara maupun mewakilinya di sebuah pertemuan, Anda harus tampil sesuai dengan standar. Untuk pria, setidaknya terlihat rapi dan elegan,” ujar salah satu narasumber.
ADVERTISEMENT
Bahkan, penampilan staf harus tetap rapi walaupun tengah mengenakan celana jin. Tak jarang, para staf perempuan merasa tertekan dalam hal berpakaian hanya untuk membuat Trump terkesan.
Cara Trump untuk menekan dan membatasi penampilan para staf pun akhirnya menuai reaksi.
Tagar #DressLikeAWoman kian semarak dicuitkan melalui berbagai akun di Twitter. Cuitan ini berisi tentangan terhadap pernyataan Trump serta foto para perempuan yang bekerja di berbagai bidang dan dengan bangga menggunakan seragam mereka.
Berikut adalah beberapa cuitan #DressLikeAWoman dengan gambar perempuan dengan berbagai seragam dan cara berpakaian:
Beberapa di antaranya juga membuat cuitan dengan menyertakan foto saat mereka berada di tengah daerah konflik:
ADVERTISEMENT
Dan beberapa cuitan foto dari masa lalu:
Editor: Teuku Muhammad Valdy.