Kontroversi Pembukaan Olimpiade Paris yang Diduga Hina Yesus

27 Juli 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Celine Dion membawakan lagunya saat tampil di Menara Eiffel dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Jumat (26/7/2024).  Foto: Olympic Broadcasting Services via AP
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Celine Dion membawakan lagunya saat tampil di Menara Eiffel dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Jumat (26/7/2024). Foto: Olympic Broadcasting Services via AP
ADVERTISEMENT
Pembukaan Olimpiade Paris 2024 mendapat sorotan. Diduga salah satu penampilan di pembukaan tersebut menghina Kristen.
ADVERTISEMENT
Penghinaan yang dimaksud ketika penampil memparodikan Perjamuan Terakhir Yesus Kristus.
Para penampil berpose di meja panjang dengan latar Menara Eiffel dan Sungai Seine. Di tengah meja itu terlihat seorang wanita dengan hiasan kepala perak besar menyerupai lingkaran cahaya.
Lukisan Leanardo da Vinci Foto: Shutterstock
Media New York Post menyebut, lingkaran cahaya itu seperti gambaran lukisan Yesus. Penampil itu terlihat tersenyum dan membentuk hati dengan tangannya.
Parodi itu kemudian ditutup dengan ratu waria Prancis, Nicky Doll, yang menjadikan tempat penampilan parodi perjamuan terakhir itu menjadi lantai dansa.
Apa yang terjadi di pembukaan Olimpiade menurut Konferensi Keuskupan Prancis sebagai olok-olok terhadap agama Kristen.
"Kami berterima kasih kepada denominasi agama lain yang menyatakan solidaritas. Pagi ini kami pikir semua orang Kristen di seluruh benua terluka akibat kemarahan dan provokasi dari adegan-adegan tertentu," ucap Keuskupan Prancis seperti dikutip Catholic News Agency.
ADVERTISEMENT
Bos Tesla, Elon Musk, juga naik pitam atas parodi Perjamuan Terakhir di pembukaan Olimpiade. Dia menyebut aksi itu sangat tak menghargai umat Kristen.
Penyiar radio ternama AS, Clint Russel, turut memperlihatkan kemarahannya. Lewat unggahan di sosial media dia mengatakan parodi itu tindakan gila.
Sedangkan seorang politikus Prancis Marion Maréchak, menegaskan parodi itu tidak mewakili rakyat Prancis secara keseluruhan.
"Bagi semua umat Kristen yang menyaksikan pembukaan (Olimpiade) Paris 2024 dan merasa tersinggung oleh parodi ratu waria di Perjamuan Terakhir ini bukan Prancis, tapi provokasi kelompok minoritas kiri," ucap Maréchak.