Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kopi Gayo Aceh Jadi Primadona dalam Ajang Coffee Expo 2018 di AS
23 April 2018 13:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Pameran kopi terbesar di dunia bertajuk Global Specialty Coffee Expo (GSCE) digelar di Seattle, Amerika Serikat pada 19-22 April. Acara itu turut diikuti Pemprov Aceh untuk ikut mempromosikan potensi alam, industri pariwisata, dan tentu agroindustri (kopi).
ADVERTISEMENT
Dalam rilis diterima kumparan (kumparan.com ) Senin (23/4), kopi Gayo dengan cita rasa yang unik menjadi primadona setiap pengunjung yang hadir pada Global Specialty Coffee Expo (GSCE) 2018.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, dalam pameran kopi internasional itu tidak hanya memperkenalkan kopi asal Aceh dengan segala keunggulannya, melainkan pengunjung dan peserta ikut merasakan langsung kenikmatan kopi arabika Gayo.
“Kopi Gayo Aceh disambut baik oleh masyarakat dunia, mereka dapat merasakan langsung kenikmatan kopi arabika Gayo yang diracik khusus oleh barista di stan kopi Aceh - Indonesia sembari memperkenalkan branding pariwisata 'The Light of Aceh'," sebut Irwandi.
Kata dia, pelaku industri kopi Aceh patut berbangga karena kopi asal Aceh dengan branding "Green Mountain Organic Kopi, Aceh - Sumatera" sudah beredar luas di beberapa pusat perbelanjaan atau mal besar di Amerika Serikat. Hal ini menjadi indikator bahwa kopi dari Aceh sudah dikenal dan disukai masyarakat secara global.
ADVERTISEMENT
“Kita harus maksimalkan produk kopi Gayo di pasar global dengan selalu menjaga kualitasnya," ujar Irwandi.
Delegasi Pemerintah Aceh terdiri dari Gubernur Aceh, Bupati Gayo Lues, Bupati Bener Meriah, Kadisbudpar Aceh, Kadis PMPTSP Aceh, pengusaha kopi, petani kopi hingga barista juga dilibatkan untuk menghadiri pameran internasional tersebut. Dipromosikan pula infrastruktur Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe.
Peluang Investasi dan Promosi Pariwisata
Plt Kadisbudpar Aceh Amiruddin, berharap peserta GSCE 2018 yang hadir tidak saja melihat peluang investasi, tapi juga bisa memperoleh banyak informasi tentang perkembangan industri pariwisata Aceh pascatsunami. Khususnya ragam pesona alam dan budaya Aceh serta berbagai atraksi wisata yang ada di ujung Pulau Sumatera.
ADVERTISEMENT
Semua atraksi yang ada saat ini, sebut Amiruddin telah dipersiapkan dan dikemas melalui Calendar of Event (CoE) Aceh 2018. Nantinya akan memudahkan bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke Aceh dan menarik minat calon wisman untuk melihat sejumlah even yang bertaraf internasional.
“Dalam kalender itu seperti Aceh International Marathon, Sabang Marine Festival, Aceh Free Diving, Aceh Rafting dan Surfing Championship, Gayo Alas Mountain International Festival, dan lainnya yang digelar sepanjang tahun 2018,” tuturnya.
"Keikutsertaan Aceh pada berbagai expo internasional adalah untuk menyampaikan pesan bahwa industri pariwisata Aceh semakin berkembang dan layak dikunjungi wisatawan dengan ragam pesona wisatanya, sekaligus membangun branding image tentang Aceh sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan disajikan melalui penayangan TVC The Light of Aceh dan bahan-bahan promosi lainnya seperti paket wisata dan cenderamata," tambah Amiruddin.
ADVERTISEMENT