Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar Menjadi 4 Orang

3 Maret 2017 22:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Longsor di Kabupaten 50 Kota. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Longsor di Kabupaten 50 Kota. (Foto: Dok. BNPB)
Korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Jumat (3/3), bertambah menjadi empat orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, belum diketahui identitas keempat korban.
ADVERTISEMENT
Pihak BPBD beserta relawan masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban. Keempatnya merupakan bagian dari delapan mobil yang tertimpa longsor di Jalan Negara KM 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Banjir dan tanah longsor kali ini merupakan akibat dari meluapnya Sungai Maek setelah beberapa hari dilanda hujan deras.
"Terdapat 12 titik banjir di 7 kecamatan. Dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya Sungai Maek," kata Sutopo.
Sedangkan tanah longor tercatat terjadi di 13 titik. Sembilan titik di antaranya terjadi di Kecamatan Pangkalan. Jalan negara yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau terputus akibat bencana tersebut.
Hingga pukul 19.00 WIB, Sutopo menerangkan bantuan logistik dan bantuan perahu karet untuk evakuasi korban banjir di Kecamatan Pangkalan belum dapat disalurkan. Pasalnya masih ada tiga titik longsor yang harus dibersihkan.
ADVERTISEMENT