Korban Gempa Cianjur Mulai Kembali ke Lingkungan Rumah dan Dirikan Tenda Mandiri

30 November 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membangun tenda pengungsian di tengah kebun,  di Kampung Sarongge Kidul, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (30/11/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga membangun tenda pengungsian di tengah kebun, di Kampung Sarongge Kidul, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (30/11/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah titik pengungsian korban terdampak gempa Cianjur bertambah. Hal ini terjadi seiring kembalinya para warga —yang sebelumnya menempati tenda-tenda pengungsian terpusat— ke lingkungan rumah mereka dengan mendirikan tenda mandiri.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan, terdapat tiga klaster utama pada penanganan hari ke-10 gempa bumi Cianjur. Di antaranya klaster pencarian korban yang difokuskan di tiga titik pencarian, penanganan pengungsi dan penanganan kesehatan warga yang terdampak.
"Berdasarkan data yang masuk, jumlahnya kembali bertambah untuk titik pengungsian. Dalam penanganan gempa hari ke-10, kita fokuskan dalam tiga klaster," jelas Suharyanto di pos pendampingan nasional gempa Cianjur di Halaman Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11).
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mendampingi Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito meninjau pos penadampingan nasional gempa Cianjur di Halaman Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11). Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, kata Suharyanto, titik-titik pengungsian terpencil di wilayah terdampak gempa yang sempat terisolasi sudah dapat ditembus oleh petugas dalam pendistribusian logistik. Dengan demikian, sudah tidak ada lagi laporan terkait pengungsi yang tidak menerima bantuan logistik.
"Helikopter-helikopter BNPB masih disiagakan untuk mendukung penanganan distribusi logistik dan pencarian korban. Penanganan hari ke-10 ini sudah terkelola dengan baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Suharyanto menjelaskan, berdasarkan data terdapat 14.490 rumah yang terdampak gempa yang sudah terverifikasi berdasarkan parameter kerusakan yang ditentukan.
"Tentu saja angka tersebut akan berkembang terus dan nantinya akan diberikan surat keputusan oleh Bupati Cianjur. Mudah-mudahan hari Senin mendatang, anggarannya bisa masuk ke BNPB dan disalurkan ke warga yang terdampak tahap 1," pungkasnya.