Korban Gempa Lombok Memprihatinkan: Kedinginan dan Berharap Bantuan

6 Agustus 2018 20:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan foto udara Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan foto udara Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Warga di sejumlah kecamatan di Lombok Utara terpaksa tidur di tenda darurat yang berada di area persawahan. Meski listrik padam, warga mengisi aktivitas malam mereka dengan mengaji yasinan di Desa Menggala, Kecamatan Pemenangan.
ADVERTISEMENT
Korban gempa tersebut berkumpul, membentuk lingkaran di salah satu tenda. Masing-masing dari mereka telah membawa Al-Quran dan buku Yasin. Alunan pembacaan kita suci tampak khidmat, padahal mereka harus duduk di rerumputan, Senin (6/8) malam.
Wendi (26) pengungsi di tenda darurat mengatakan, kegiatan yasinan dalam rangka untuk menola bala. Mereka yakin, lewat lantunam ayat suci dan doa-doa agar terhindar dari musibah.
Pengungsian warga Dusun Lading-lading yang menjadi korban gempa di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsian warga Dusun Lading-lading yang menjadi korban gempa di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
“Yasinan ini namanya tolak bala, ini inisiatif dari warga,” ujar Wendi kepada kumparan di Desa Menggala, Lombok Utara.
Malam yang semakin larut membuat pengungsi tampak kedinginan. Menurut Wendi, kekhawatiran mucul pada anak yang masih bayi dengan adanya angin malam.
“Banyak anak-anak, kalau kitakan tahan,” imbuhnya.
Sebanyak 50 tenda darurat milik warga didirikan seadanya di area persawahan di Desa Menggala, Lombok Utara. Tidak ada kamar mandi darurat maupun dapur umum di lokasi. Hingga kini, warga masih berharap adanya bantuan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu meringankan duka para warga Lombok dan sekitarnya, kumparan menggalang donasi online melalui platform kitabisa. Perkembangan jumlah donasi serta penyerahannya akan terus kami sajikan.
Jika Anda tergerak untuk membantu, dapat menyalurkannya di sini.