Korban Jiwa Akibat Gempa Bumi 7,1 Magnitudo di Filipina Bertambah Jadi 4 Orang

27 Juli 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga keluar gedung saat gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo terasa di Manila, Filipina pada Rabu (27/7/2022).
 Foto: Jam Sta Rosa/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga keluar gedung saat gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo terasa di Manila, Filipina pada Rabu (27/7/2022). Foto: Jam Sta Rosa/AFP
ADVERTISEMENT
Angka korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7,1 magnitudo di Filipina pada Rabu (27/7/2022) bertambah menjadi 4 orang dan 60 lainnya dilaporkan luka-luka.
ADVERTISEMENT
"Gempa kuat di Filipina utara telah menewaskan empat orang dan melukai 60 lainnya," kata Menteri Dalam Negeri Filipina, Benjamin Abalos, dikutip dari Reuters.
"Dua orang tewas di provinsi Benguet, satu di provinsi Abra, dan satu lagi di provinsi lain," sambung Abalos dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi setempat.
Kendati demikian, Abalos tidak memberikan rincian lebih lanjut soal identitas para korban jiwa dan kondisi terkini dari para korban selamat.
Informasi awal yang dihimpun oleh pihak berwenang setempat melaporkan, ada satu pria yang dilaporkan tewas dalam gempa ini.
"Seorang pria berusia 25 tahun tewas oleh puing-puing yang jatuh," kata Wakil Gubernur Provinsi Abra Joy Bernos.
Karyawan sebuah kantor swasta berkumpul di luar gedung mereka akibat gempa di Manila, Filipina pada Rabu (27/7/2022). Foto: Ted Aljibe/AFP
Provinsi Abra merupakan pusat dari gempa bumi pada Rabu ini sekaligus wilayah yang paling terdampak. Ditemukan kerusakan infrastruktur bangunan yang cukup parah di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gempa susulan dilaporkan masih akan terjadi dan jumlah korban jiwa kemungkinan dapat bertambah.
"Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa," kata Wali Kota Lagangilang di Provinsi Abra, Rovelyn Villamor, kepada Stasiun Radio DZRH.
Laporan ini pun dikonfirmasi oleh Direktur Badan Seismologi Negara, Renato Solidum. Kepada Stasiun Radio DZRH, Solidum mengatakan gempa susulan yang kuat diperkirakan akan terjadi.
"Fokus perhatian ada di Abra dan provinsi-provinsi terdekat. Ini adalah gempa bumi besar," kata Solidum, seraya menambahkan bahwa bencana tanah longsor telah dilaporkan di beberapa bagian Abra, khususnya di Kota Manabo.