Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Korban Pelecehan Dokter Syafril yang Lapor Polisi Bertambah Jadi 3 Orang
18 April 2025 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengungkap, dr M. Syafril Firdaus, tersangka pelecehan seksual terhadap pasiennya, mengaku pernah melakukan perbuatan bejatnya sebanyak 4 kali.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pendalaman polisi, terungkap bahwa perbuatan itu dilakukan kepada 4 orang yang berbeda.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya telah memeriksa 3 dari 4 korban tersebut. Dua korban terbaru yang melapor ke polisi adalah 2 orang wanita, yang mengaku tengah hamil pada saat kejadian.
“Jadi kita periksa korban 3, yang 2 di klinik yang 1 di kos-kosan. Yang 2 (saat kejadian) hamil, yang 1 berobat penyakit kelamin (keputihan),” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (18/4).
Joko menjelaskan kini ada 2 laporan polisi terkait kasus ini. Yang satu terkait pelecehan seksual yang dilakukan Syafril pada korban di kosannya, dengan modus memberikan vaksin gonore. Sehingga dia ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan laporan lainnya ialah aduan 2 korban yang dilecehkan oleh Syafril di klinik. Joko mengungkap mereka membuat laporan kemarin malam atau Kamis (17/4) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Jadi dia ingatnya itu 4 (kali melakukan pelecehan ke pasien). Kita baru mendapatkan 2 LP, dan 3 orang yang sudah kita periksa,” bebernya.
Adapun untuk satu korban lainnya, pihak Satreskrim Polres Garut telah mendorong korban untuk membuat laporan resmi. Namun yang bersangkutan masih memerlukan waktu untuk berembuk dengan pihak keluarga.
“Yang satu korban ini belum, sudah kita ketahui, tapi dia meminta waktu dengan keluarga besarnya, karena kan malu. Meski kita jamin kerahasiaannya,” ucap dia
“Tapi kan namanya hak privasi seseorang, beliau-beliaunya itu yang enggak mau lapor, kita tidak mau jadi seakan memaksa,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT