Korban Pemukulan di Holywings Yogya Kabur Lompat Pagar Polres saat Mediasi

5 Juni 2022 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra komisaris utama Bank Jatim Suprajarto, Bryan Yoga Kusuma, menjadi korban penganiayaan di halaman Holywings Yogya, Sabtu (4/6) dini hari. Usai kejadian itu Bryan dan pihak yang bertikai sempat dibawa ke Polres Sleman untuk menyelesaikan masalah di sana.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto mengatakan pihak kepolisian saat itu langsung melakukan mediasi ke kedua pihak. Namun di tengah proses mediasi Bryan kabur dari Polres.
"Pada saat mediasi, Bryan lari keluar Mako Polres Sleman dengan melompat pagar," kata Yulianto saat dikonfirmasi, Minggu (5/6).
Nahas, saat itu kondisi jalan sedang ramai. Bryan tertabrak mobil yang melintas di jalan tersebut.
"Pagar Polres itu langsung berbatasan dengan jalan nasional dan kondisi arus lalu lintas masih ramai, saat di tengah jalan Bryan tertabrak oleh mobil," kata Yulianto.
Yulianto mengatakan kepolisian belum tahu alasan Bryan lari dari Polres Sleman. Saat ini Bryan juga belum bisa dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Meski begitu, Yulianto menegaskan polisi tidak mendiamkan kasus penganiayaan yang terjadi. Sebab kepolisan telah berusaha untuk memediasi kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
"Iya. Mereka ribut di TKP (tempat kejadian perkara). Dibawa ke Polres dua belah pihak untuk dicarikan solusi," pungkas Yulianto.
Sebelumnya Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengungkapkan sebelum terjadi penganiayaan, Bryan sempat terlibat cekcok dengan pengunjung lain. Hal itu berujung penganiayaan yang dilakukan di halaman parkir Holywings Yogya.
Pihak security Holywings Yogya lalu membawa Bryan bersama rekannya ke Polres Sleman. Bryan lalu kabur dan tertabrak mobil.

Penyebab Penganiayaan Versi Keluarga

Sementara, menurut pihak keluarga, penganiayaan itu bermula dari provokasi seseorang bernama Carmel. Dia memanggil rekannya dan sejumlah orang untuk memprovokasi Bryan.
"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang dan ada juga oknum polisi yang terlibat," kata perwakilan keluarga Bryan.
ADVERTISEMENT
Setelah kondisi mulai kondusif, Bryan dan Albert diduga diberikan opsi jalan tengah menyelesaikan masalah tersebut dengan Carmel. Opsi tersebut yakni menyelesaikan masalah di Polres Sleman.
"Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan juga Bryan disita oleh pihak kepolisian," terang pihak keluarga.
Pihak keluarga mengatakan baru mengetahui peristiwa yang menimpa Bryan pada Sabtu (4/6) pagi dari Albert. Bryan saat itu tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman. Pihak keluarga Bryan menyayangkan peristiwa tersebut.