Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Korban Persekusi Gunadarma Trauma: Penis Diberi Koyo, Kepala Disiram Air Kencing
21 Desember 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Korban persekusi berinisial TPP (18) telah memenuhi panggilan Polres Metro Depok. Korban mengaku difitnah hingga mendapatkan persekusi di Universitas Gunadarma tempatnya mengenyam Pendidikan di Kota Depok.
ADVERTISEMENT
TPP mengatakan, atas peristiwa persekusi membuat dirinya enggan bertemu dengan para pelaku persekusi. Menurutnya, pelecehan seksual yang dituduhkannya dan diposting di media sosial merupakan hoaks.
“Perlakuan persekusi terhadap saya, orang lain menganggap perlakuan itu brutal dan main hakim sendiri,” ujar TPP, Rabu (21/12).
TPP mengungkapkan, pelecehan seksual yang dituduhkannya merupakan fitnah dan pihak kepolisian telah membenarkan bukan pelecehan seksual. TPP baru pertama kali bertemu dengan terlapor dan saat itu baru kenal dengan terlapor.
“Itu baru pertama kali, kenal baru pertama kali ketemu,” ungkap TPP.
Korban mengaku saat kejadian persekusi yang terjadi pada Senin (12/12) dilucuti pakaiannya dan mendapatkan tendangan hingga pukulan. Korban sempat disundut rokok dan jerawat pada wajahnya diberikan balsam.
ADVERTISEMENT
“Saya ditendang, dipukul dan kepala saya diinjak hingga alat kelamin saya dikasih koyo,” ucap TPP.
TPP mendapatkan perlakuan dari massa mahasiswa dengan siram air kencing dan mulutnya dipaksa meminum air kopi yang mendidih. Atas perlakuan tersebut, korban enggan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gundarma, Kota Depok.
“Saya enggak mau, saya pengin pindah kampus,” tegas TPP.
Masih teringat dibenaknya, TPP sempat diminta datang pada Senin (12/12) oleh pihak terlapor untuk datang ke kampus E sebelum pukul 09.00 WIB. Apabila TPP datang maka postingan dirinya di medsos akan di hapus dan nama baik TPP dapat kembali normal.
“Bilangnya mau di-takedown kalau saya datang, seharusnya saya tidak datang tapi malah seperti ini,” pungkas TPP.
ADVERTISEMENT