Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Korban meninggal akibat bencana angin topan amphan di India timur dan Bangladesh bertambah, menjadi 14 orang. Mereka terdiri dari 10 orang warga Benggala Barat, India, dan empat orang lainnya warga Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Kamis (21/5), Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee mengatakan dua distrik di wilayahnya mengalami kerusakan parah akibat topan amphan.
"Area demi area telah hancur. Komunikasi terganggu," kata Banerjee.
Di ibu kota Bengala Barat, Kolkata, angin kencang membalikkan mobil dan menumbangkan pohon dan tiang listrik. Banerjee menilai topan amphan ini lebih menghancurkan daripada virus corona yang kini juga melanda India.
"Kami menghadapi kerusakan dan kehancuran yang lebih besar daripada COVID-19," ucapnya.
Badan meteorologi setempat mengatakan topan amphan memiliki kecepatan angin hingga 185 km per jam. Kecepatan tersebut diperkirakan dapat memicu gelombang badai setinggi lima meter.
Sementara di Bangladesh , listrik di sejumlah distrik terputus akibat dari topan amphan. Setidaknya sebanyak 2,4 juta orang telah diungsikan ke lebih dari 15 ribu pengungsian.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para pejabat Bangladesh mengatakan telah memindahkan ratusan pengungsi Rohingya dari Myanmar, yang tinggal di pulau rawan banjir di Teluk Benggala, ke tempat berlindung.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.