Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu Jadi 14 Orang

4 Mei 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2024). Foto: Hariandi Hafid/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2024). Foto: Hariandi Hafid/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terus bertambah. BNPB mencatat hingga saat ini ada 14 orang meninggal dunia dalam bencana tersebut.
ADVERTISEMENT
"Total 14 warga meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian banjir dan longsor tersebut terjadi pada Jumat (3/5) pukul 01.17 WITA," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (4/5).
Abdul mengatakan, ada 13 kecamatan yang terdampak bencana tersebut. Yakni Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa, dan Kecamatan Belopa Utara.
"Ketinggian muka air terpantau 1-3 meter," tutur Abdul.
Suasan banjir bandang hingga tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Jumat (3/5). Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/5) pukul 06.00 WIB, lanjut Abdul, 1.385 KK terdampak banjir dan longsor. Jumlah pengungsi mencapai 115 jiwa.
ADVERTISEMENT
"Mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat," ujar Abdul.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan 1.867 rumah terdampak, 103 rumah rusak berat, 42 rumah hanyut. Selain itu ada empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan dampak dari bencana tersebut. Evakuasi warga terdampak juga terus dilakukan.