Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Korban Tewas Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar Bertambah Jadi 37 Orang
12 Mei 2024 21:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Korban tewas akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi 37 orang, dari sebelumnya 27 orang. Angka ini terhitung pada Minggu malam (12/5).
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan puluhan korban tewas itu tersebar di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
"Kami laporkan informasi, sesuai data dari posko sudah 37 orang yang meninggal dunia," ujar Abdul, Minggu (12/5).
Dikatakan Abdul dari 37 korban meninggal, 34 orang di antaranya telah teridentifikasi. Sebagian jenazah juga telah dijemput pihak keluarga.
"Tiga korban belum teridentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Beberapa yang meninggal sudah dibawa ke rumah duka," ucapnya.
Abdul mengungkapkan saat ini operasi SAR gabungan mencari korban yang masih hilang terpaksa dihentikan sementara. Hal ini diakibatkan cuaca hujan.
"Cuaca hujan di hulu Gunung Marapi, membahayakan tim gabungan. Jika reda, pencarian dilanjutkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Jeritan Korban
Sejumlah warga terdampak banjir lahar dingin kini bermalam di pengungsian. Salah lokasi pengungsian berada di bangunan SDN 08 Kubangduo di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.
Kawasan ini cukup terdampak cukup parah. Banyak rumah warga rusak, begitupun fasilitas umum. Bahkan kendaraan milik warga terbawa arus hingga ke atap rumah dan ke tengah sawah.
Tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan warga. Seorang korban terdampak, Linda Wati, mengaku histeris saat detik-detik bencana alam ini melanda kampung halamannya.
Jeritan minta tolong terdengar keras kala lahar dingin itu menerjang di gelap malam.
"Jeritan korban itu, Ya Allah Ya Robbi. Minta tolong, minta tolong semua," katanya di posko pengungsian.
Linda menyebutkan terjangan banjir lahar dingin begitu cepat. Bahkan menurutnya, ini yang terparah dari bencana sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Proses banjir lahar dinginnya begitu cepat. Lebih parah dari sebelumnya," kata dia.
Mewakili para korban bencana, Linda, meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan bencana ini tidak terulang kembali.
"Doakan kami, mudah-mudahan ini yang terakhir. Jangan terulang lagi. Kami minta doa, biar selamat," pungkasnya.