Korban Tewas Dukun Pengganda Uang di Magelang Bertambah, Total 4 Orang

22 November 2021 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dukun. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dukun. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Korban yang tewas di tangan dukun pengganda uang asal Magelang, Jateng, IS (57), bertambah lagi. Total sudah ada empat orang yang diduga dibunuh oleh dukun tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, tersangka IS kembali mengaku pernah melakukan pembunuhan dengan motif ingin menguasai uang korban senilai Rp 3 juta.
"Korban pertama adalah Mu’arif (52) warga Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Magelang, kejadian pada hari Kamis 14 Mei 2020 malam,” ujar Sajarod melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan," Senin (22/11).
Pada saat itu, korban berpamitan kepada keluarga untuk mengunjungi rumah IS. Kunjungan itu dengan maksud agar uang miliknya bisa digandakan.
"Minta didoakan akar uangnya tidak cepat habis atau berlipat ganda karena pada saat itu korban sedang mengalami kesulitan keuangan," imbuhnya.
Usai kunjungan tersebut, Mu'arif diberikan air berisi potasium yang mengandung sianida. Ia diminta untuk minum cairan tersebut seorang diri tanpa ada orang yang tahu.
ADVERTISEMENT
"Diduga cairan tersebut diminum di perjalanan, karena korban ditemukan warga sekitar keesokannya yakni Jumat (15/5/2020) di jalan dengan kondisi tergeletak dan sudah meninggal,” imbuh dia.
Saat itu, polisi dengan pihak Puskesmas Kajoran langsung melakukan pengecekan, pemeriksaan, dan tindakan lain. Akan tetapi, di dalam tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
“Pihak keluarga pun menyampaikan agar korban segera dilakukan pemakaman dan tidak dilakukan autopsi,” ungkap dia.
“Saat ini untuk proses tetap kita kembangkan, namun mudah-mudahan sudah tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan akibat yang dilakukan oleh tersangka,” kata Sajarod.
Aksi dukun pengganda uang dengan modus memberikan cairan sianida itu terbongkar pada Rabu (10/11). Saat itu, kedua ipar pelaku, L (31) dan W (38), ditemukan tewas dengan kondisi lemas di mobil sewaan di Dusun Sukoyoso Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran.
ADVERTISEMENT
Kemudian, polisi mengatakan sebelumnya ada korban bernama Suroto (63) yang tewas usai meminum racun pada Desember 2020.