Korban Tewas Odong-odong Maut di Serang Jadi 10 Orang, Termasuk Bayi 2 Tahun

30 Juli 2022 19:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat odong-odong yang ringsek tertabrak kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung di Kampung Silebu Mesjid, Kragilan, Serang, Banten, Selasa (26/7/2022). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat odong-odong yang ringsek tertabrak kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung di Kampung Silebu Mesjid, Kragilan, Serang, Banten, Selasa (26/7/2022). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korban meninggal kecelakaan odong-odong maut ditabrak kereta api di perlintasan Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang pada Selasa (26/7) lalu bertambah 1 orang. Itu berarti korban meninggal dunia bertambah dari sebelumnya 9 orang menjadi 10 orang.
ADVERTISEMENT
Korban meninggal tambahan ini adalah seorang bayi berusia 2 tahun yang bernama Putri Qaila. Putri mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (28/7) malam atau usai 4 hari menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina.
Kabar duka itu pun disampaikan oleh Kasie Humas Polres Serang, Iptu Dedi Jumhaedi kepada awak media, Sabtu (30/7) petang.
Menurutnya, korban meninggal akibat luka parah di bagian kepala meski sempat menjalani operasi dan kraniotomi oleh tim dokter Rumah Sakit Hermina, Ciruas, Serang.
"Meninggal ananda Putri Qaila (2) pada Jumat (28/7) sekitar pukul 20.00 WIB di Rumah Sakit Hermina. Korban alami luka berat di kepala dalam insiden kecelakaan odong-odong di Desa Silebu, Kragilan pada Selasa (25/7) lalu," kata Dedi, Sabtu (30/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Direktur Rumah Sakit Hermina Serang, dr Dhedy Mardiko mengatakan, pasien yang meninggal merupakan satu-satunya pasien korban kecelakaan odong-odong yang mengalami kritis dari total 4 pasien yang sempat dilakukan operasi.
"Yang menjalani operasi itu ada 4, yang kategori parah. Kebetulan hang kritis masih ada 1, dan itu anak-anak usianya 2 tahun 6 bulan. Yang dioperasi itu 3 anak-anak dan 1 dewasa," kata dr. Dhedy.
Menurut dr. Dhedy, pasien meninggal karena mengalami cedera di bagian kepala parah akibat benturan yang dialaminya saat insiden kecelakaan terjadi. Sehingga korban pun mengalami pendarahan di bagian otak.
"Cedera kepala berat, ada benturan di otak, ada pendarahan di otak," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sudah diserahkan dan dibawa oleh pihak keluarganya untuk dimakamkan di Kampung Cibeutik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
ADVERTISEMENT