Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Suasana pusat perbelanjaan Terminal 21 di Thailand berubah mencekam saat Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma merangsek ke mal dan menembak orang-orang secara brutal.
ADVERTISEMENT
Aksi yang berlangsung sejak Sabtu (8/2) itu dimulai dari penembakan di markas militer. Butuh 24 jam untuk aparat menembak mati Jakrapanth di dalam mal. Suara tembakan bahkan kembali terdengar saat pagi-pagi buta. Saat itu, polisi sudah mengepung mal.
Jakrapanth masih bersembunyi di basemen dan diduga ada pengunjung yang ia sandera. Kekhawatiran ini menyebabkan aparat memikirkan taktik hingga akhirnya berhasil menembak mati Jakrapanth.
Akibat aksi penembakan Jakrapanth, total 20 orang tewas dan 42 pengunjung mengalami luka-luka. Dilansir Reuters, polisi merevisi angka kematian yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 21 orang.
"Jumlah resmi korban tewas sekarang adalah 20, dan 42 lainnya terluka. Dari 42 korban luka, 21 masih di rumah sakit dan 21 diizinkan pulang," ujar Kepala Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi Nakhon Ratchasima, Narinrat Phitchayakhamin, dalam konferensi pers.
Belum diketahui persis motif Jakrapanth menembak korbannya secara acak. Yang pasti, sebelum ke mal, tentara itu sempat menembak tiga orang, termasuk komandannya di markas militer. Jakrapanth mencuri kendaraan dan senapan di gudang senjata lalu kabur ke mal.
ADVERTISEMENT
Jakrapanth bahkan sempat mempublikasikan aksi penembakannya itu lewat fitur live Facebook. Ia juga mengunggah foto selfie dan menulis status: "haruskah saya menyerah?" dan "tidak ada yang bisa lolos dari kematian", "Saya lelah ... saya tidak bisa lagi menarik jari saya."