Korban Tewas Perang Gaza Tembus 45 Ribu Jiwa, 70% Infrastruktur Hancur

16 Desember 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina menerima jatah makanan matang sebagai bagian dari inisiatif sukarelawan di kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza, pada 3 September 2024. Foto: Bashar Taleb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina menerima jatah makanan matang sebagai bagian dari inisiatif sukarelawan di kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza, pada 3 September 2024. Foto: Bashar Taleb/AFP
ADVERTISEMENT
Serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 45.028 warga Palestina dan melukai 106.962 orang. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (16/12), 52 orang tewas dan 203 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
PBB menyebut kondisi di Gaza sebagai “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Beberapa data terbaru yang diungkap PBB mencerminkan keparahan situasi:
•    70 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
•    Lebih dari 1,9 juta orang mengungsi, dengan sebagian besar harus berpindah lokasi berkali-kali.
•    70 persen infrastruktur Gaza hancur, termasuk layanan kesehatan, air, dan listrik.
•    Dari 36 rumah sakit yang ada, hanya 17 yang berfungsi sebagian, dengan 84 persen fasilitas kesehatan rusak.
•    Sekitar 50 ribu perempuan hamil tidak mendapatkan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
Seorang anak berjalan di puing-puing puing-puing bangunan yang hancur di dekat menara masjid yang roboh di Nuseirat, Jalur Gaza, Rabu (17/7/2024). Foto: Eyad BABA / AFP

Kecaman Dunia Internasional

Situasi ini memicu kecaman dari berbagai pihak. Spesialis Komunikasi UNICEF, Rosalia Bollen, menyebut kematian anak-anak setiap hari di Gaza sebagai hal yang sangat mengerikan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Iran mengecam serangan berulang kali terhadap tempat penampungan warga Palestina sebagai tindakan biadab, dan mengkritik dukungan AS terhadap Israel sebagai memalukan.
Tentara Israel beroperasi di sebuah lokasi yang disebut sebagai Suriah Selatan, dalam cuplikan video yang diperoleh Reuters pada Senin (9/12/2024). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
Di saat yang bersamaan, militer Israel juga memperingatkan penduduk dari 73 desa di Lebanon selatan bahwa mereka bisa menjadi sasaran serangan jika kembali ke rumah mereka.
Di Suriah, sejak jatuhnya rezim al-Assad, Israel telah menggempur negara tersebut untuk memperdalam pendudukan di Dataran Tinggi Golan.
Negara-negara seperti Qatar, Irak, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga mengecam rencana Israel itu.