Korban Tewas Serangan India ke Pakistan Jadi 31 Orang, 46 Terluka

8 Mei 2025 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan yang rusak di kompleks Kesehatan dan Pendidikan Pemerintah setelah serangan India di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, Rabu (7/5/2025). Foto: MURTAZ ALI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan yang rusak di kompleks Kesehatan dan Pendidikan Pemerintah setelah serangan India di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, Rabu (7/5/2025). Foto: MURTAZ ALI/AFP
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 31 warga sipil tewas dan 46 lainnya luka-luka akibat serangan udara dan tembakan lintas batas yang dilancarkan India ke wilayah Pakistan, termasuk Kashmir, Rabu (7/5).
ADVERTISEMENT
Pemerintah Pakistan menyebut serangan sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negaranya dan bersumpah akan membalasnya.
“Darah warga sipil kami tak akan dibiarkan sia-sia. Atas kesalahan mencolok yang dilakukan India tadi malam, kini mereka harus membayar harganya,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam siaran nasional, mengutip Reuters.
Shehbaz Sharif. Foto: Aamir QURESHI / AFP
Menteri Luar Negeri Pakistan Mohammad Ishaq Dar menyebut komunikasi sempat terjadi antara penasihat keamanan nasional kedua negara, namun respons militer tetap akan diberikan.
“Kami akan membalas pada waktu, tempat, dan cara yang kami pilih,” ujar pernyataan resmi pemerintah.
Kementerian Pertahanan Pakistan juga mengeklaim telah menembak jatuh lima pesawat militer India dan menegaskan tanggapan mereka hanya akan menyasar target militer, bukan warga sipil.
Namun laporan tersebut belum diakui pihak India.
Suasana masjid yang rusak akibat dihantam serangan India di Muridke, Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: Gibran Peshimam/Reuters
Sementara itu, India menyebut serangan yang ditujukan ke sembilan lokasi kamp pelatihan militan sebagai buntut serangan terhadap rombongan turis Hindu di Kashmir India pada April lalu.
ADVERTISEMENT
Delhi menamakan operasi ini sebagai “Operasi Sindoor”.
Di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan, lima rudal menghantam sebuah masjid sekaligus madrasah di pusat kota. Tiga orang tewas.
Warga setempat mendeskripsikan bangunan dua lantai itu rata dengan tanah, atap runtuh, dan barang-barang rumah tangga berserakan.
India menyebut lokasi serangan sebagai kamp 'radikal' militan, tapi klaim itu dibantah keras oleh Pakistan.
Selain serangan udara, bentrokan senjata juga terjadi di perbatasan de facto di wilayah Kashmir.
Bagian Masjid Bilal yang rusak terlihat setelah terkena serangan India di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: AKHTAR SOMROO/REUTERS
Serangan ini terjadi di tengah situasi ekonomi Pakistan yang masih rapuh pasca-krisis, dan berpotensi mengganggu negosiasi pinjaman dengan IMF senilai USD 7 miliar.
Ketegangan ini juga meningkatkan risiko eskalasi antara dua negara bersenjata nuklir yang telah tiga kali berperang sejak 1947, dua di antaranya terkait sengketa Kashmir.
ADVERTISEMENT
India menginformasikan kepada 13 duta besar asing bahwa bila Pakistan membalas, maka India juga akan merespons.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyerukan penghentian kekerasan dan menawarkan diri untuk menengahi.
Seruan serupa datang dari PBB, China, Rusia, dan Inggris.
Situasi ini turut berdampak pada lalu lintas udara dan pasar keuangan. Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan ke wilayah India dan Pakistan.
Rupee India juga tergelincir ke titik terlemah dalam sebulan terakhir.