Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pejabat Seoul telah menyerukan untuk menghentikan "penghancuran sepihak" tersebut, demikian dilansir AP (8/4/2022). Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Cha Deok-cheol mengatakan bahwa ia sangat menyesali pembongkaran sepihak ini. Cha menjelaskan bahwa tidak ada alasan jelas yang diberikan Korut atas penghancuran Hotel Haegumgang.
Pemimpin tertinggi Kim Jong-un telah merencanakan penghancuran ini sejak pada 2019, Kim karena merasa fasilitas hotel tersebut buruk. Ditambah, Kim merasa frustrasi karena Seoul yang enggan untuk menentang sanksi AS.
Meski demikian, penghancuran hotel tersebut meski ditunda akibat pandemi COVID-19. Sampai akhirnya penghancuran bisa dilakukan saat ini.
Resor Diamond Mountain dibangun oleh Korea Selatan pada tahun 1998, bersama dengan puluhan fasilitas yang dapat mengakomodasi pariwisata di Korut. Hal ini dilakukan ketika hubungan antara kedua Korea sedang lancar-lancarnya.
ADVERTISEMENT
Sebuah insiden pada 2008 di Resor Diamond Mountain merubah nasib hotel tersebut. Kejadian itu adalah ketika seorang petugas keamanan Korut menembak mati seorang turis dari Korsel.
Akibat kejadian tersebut, Korsel menghentikan segala aktivitas di hotel tersebut. Padahal, Resor Diamond Mountain adalah sumber pendapatan yang memberi banyak untung untuk Korut.
Namun, insiden tersebut ternyata bukan menjadi alasan utama mengapa Kim menghancurkannya.
Keputusan Kim untuk menghancurkan resor tersebut diakibatkan oleh ketegangan yang meningkat saat Korea Utara memulai uji coba rudal balistik antar-benua pertamanya pada tahun 2016.
Saat itu, Kim sedang berupaya agar Amerika Serikat dan negara-negara saingan lainnya dapat menerima Korea Utara sebagai kekuatan nuklir, dan menghapuskan sanksi yang telah ada.
ADVERTISEMENT
Akibat sanksi yang menekan Korut sejak 2016, Korsel tidak dapat menghidupkan kembali Resor Diamond Mountain atau kegiatan ekonomi antar-Korea lainnya. Walaupun sanksi PBB tidak melarang pariwisata, sanksi melarang transfer tunai dalam jumlah besar yang dapat dihasilkan dari kegiatan bisnis tersebut.
Ketika hubungan diplomasi antar Korea dimulai lagi pada tahun 2018, Presiden Korsel Moon Jae-In bertemu dengan Kim sebanyak tiga kali. Mereka sempat berjanji akan memulai operasional Diamond Mountain.
Namun, Kim akhirnya merasa frustrasi ketika Korsel tidak menyokong negaranya ketika hubungan antara Pyongyang dan Washington runtuh di tahun 2019. Ia padahal berharap bahwa Korsel mendukung Korut membina hubungan baik dengan AS.