Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Korean Air Selidiki Penyebab Boeing yang Dipakainya Menukik
25 Juni 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Korean Air tengah menyelidiki kasus pesawat Boeing 737-8 miliknya yang dialihkan karena masalah tekanan udara, Selasa (25/6). Sebanyak 17 penumpang memerlukan perawatan medis imbas menukiknya pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (22/6), pesawat tujuan Taiwan itu diputar balik ke Incheon sekitar 50 menit usai lepas landas. Langkah itu diambil lantaran terdeteksi masalah dalam sistem tekanan udara.
Menurut data dari layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, ketinggian pesawat menukik dari 25 ribu kaki (7,6 km) dalam waktu sekitar delapan menit.
Menurut pernyataan perwakilan Korean Air, 17 dari 125 penumpang sempat menjalani perawatan medis dan sudah dipulangkan tanpa cedera serius.
"Kami sepenuhnya bekerja sama dengan semua pihak berwenang terkait untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut. Kami meminta maaf kepada semua yang terkena dampak insiden ini," ungkap perwakilan Korean Air kepada AFP.
Sejak awal 2023, Boeing mengalami berbagai masalah produksi dan kontrol kualitas pada pesawat komersialnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu termasuk insiden pada Januari lalu. Pesawat 737 MAX yang dioperasikan Alaska Airlines melakukan pendaratan darurat setelah panel badan pesawat meledak di tengah penerbangan.
Merespons serangkaian kecelakaan pesawatnya, CEO Boeing, Dave Calhoun, buka suara di hadapan panel Senat Amerika Serikat pekan lalu.
“Budaya kami jauh dari sempurna, namun kami mengambil tindakan dan membuat kemajuan,” kata Calhoun pada sidang tersebut, seperti dikutip dari AFP.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini