Koridor 6 Biskita Transpakuan Resmi Beroperasi di Kota Bogor

28 November 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor.  Foto: Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor. Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor, Minggu (28/11). Wali Kota Bogor Bima Arya bersama warga ikut menjajal trayek tersebut yang melayani rute Parung Banteng-Air Mancur.
ADVERTISEMENT
Yang berbeda, dari 10 bus yang disuguhkan di koridor ini, 1 unit di antaranya merupakan bus dengan akses ramah penyandang disabilitas pada bagian pintu belakang.
Selain bisa untuk kursi roda, space ini juga bisa dimanfaatkan untuk sepeda maupun stroller bayi. Terdapat juga kursi khusus pada kabin belakang. Kursi memanjang ini untuk pendamping penyandang disabilitas atau pembawa stroller bayi.
Bahkan, untuk mengakomodir penumpang disabilitas supaya tetap dapat melihat pemandangan di jalan raya, kaca bagian belakang dibuat luas.
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor. Foto: Pemkot Bogor
Fasilitas lainnya sama dengan model yang sudah mengaspal sebelumnya di koridor 5 (Stasiun Bogor-Ciparigi), seperti AC, CCTV, kotak P3K, palu pemecah kaca, APAR, jam digital, serta tombol untuk menginformasikan penumpang hendak turun.
"Saya cek aplikasi ada CCTV bisa dicek, saya melihat sistemnya jalan. Bisa monitor kondisi di dalam bus, termasuk juga sopirnya jika ngantuk bisa lihat di sini, kalau terdeteksi ngantuk berkurang poin sopir busnya. Kalau CCTV ini pengawasan kita saja. Tapi kalau untuk mengetahuinya busnya sudah sampai mana, jadwalnya jam berapa, warga bisa mendownload aplikasi Biskita," beber Bima Arya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bima, hadirnya Biskita Transpakuan ini merupakan era baru penataan transportasi di Kota Bogor. Ke depan, kata Bima, masih ada koridor-koridor lain yang diluncurkan untuk memberikan pelayanan transportasi yang nyaman bagi warga.
"Ada 10 bus yang beroperasi di koridor 6 ini. Beberapa hari ke depan nambah lagi koridor lainnya. Jadi,Insya Allah sesuai rencana sampai akhir tahun ini akan beroperasi 49 bus," kata Bima.
Bima Arya juga mengaku bangga melihat antusias warga untuk menikmati layanan tersebut.
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor. Foto: Pemkot Bogor
"Antusiasmenya luar biasa. Untuk koridor 5 (Stasiun Bogor-Ciparigi) per hari rata-rata 2 ribu penumpang, akhir pekan rata-rata 3 ribu. Kalau di Jakarta, Transjakarta itu akhir pekan sepi, tapi kalau Kota Bogor akhir pekan justru lebih ramai," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini di koridor 5, sudah 52 ribu warga yang naik Biskita Transpakuan. Ada yang mau bekerja, ada yang mau olahraga dan lain-lain. Jadi bus ini bukan saja untuk keperluan sehari-hari juga untuk liburan dan berwisata, mudah-mudahan ke depan tidak berkurang dan terus tahun depan akan semakin banyak bertambah, memudahkan warga," tambah Bima.
Bima juga mengapresiasi kerja keras dan kolaborasi dari Kemenhub, BPTJ, konsorsium dari PT Kodjari dan Lorena, PDJT serta Dishub yang terus memastikan semua tahapan-tahapan berjalan dengan baik dan lancar.
Titik Pemberhentian Biskita Transpakuan Koridor 5 antara lain Parung Banteng 2, Baranangsiang Indah 2, Simpang Bogor Baru, Bratasena, Taman Corat Coret 1, Jambu Dua 1, SMPN 8, BPJS, Dinkes dan Air Mancur 1.
ADVERTISEMENT
Lalu arah sebaliknya dari Air Mancur 2, GOR Pajajaran, Gedung DPRD, SMPN 5, Jambu Dua 2, Villa Citra Bantarjati, Taman Corat Coret 2, Simpang Cimahpar, Baranangsiang Indah 1, Griya Bogor Raya dan Parung Banteng.
Koridor 6 Biskita Transpakuan resmi beroperasi di Kota Bogor. Foto: Pemkot Bogor
Hingga akhir tahun 2021, tarif layanan bus ini masih gratis. Cukup dengan menempelkan kartu uang elektronik (non-tunai) di pintu masuk sebelum menaiki bus.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, dengan hadirnya Biskita Transpakuan, pihaknya sedang merampungkan konsep rerouting angkot untuk diusulkan menjadi feeder atau pengumpan bus BTS.
"Sekarang kita sedang lakukan rerouting, minggu besok tahap akhir. Dari evaluasi rerouting trayek itu akan diusulkan jadi feeder BTS. Pertengahan Desember kita usulkan ini ke BPTJ. Ini jadi kesepakatan ini untuk menata transportasi. Feeder ini pengumpan ke Biskita. Jumlah feeder atau angkot feeder ini menyesuaikan koridor BisKita," ujar Eko.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, proses rekrutmen pengemudi angkot menjadi pengemudi Biskita masih terus dilakukan. "Namun ada kendala teknis yaitu di SIM. Prosesnya harus, SIM A SIM B1 umum dan B1 biasa. Ini saya sampaikan ke teman-teman Organda dan sopir angkot untuk mengikuti proses karena mereka juga akan diterima," pungkasnya.