Korlantas soal Macet di Puncak: Kendaraan Rusak, Parkir Liar, Kapasitas Jalan

1 Maret 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022).  Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri angkat suara terkait kemacetan parah yang terjadi di jalur menuju Puncak, Bogor, saat long weekend Minggu (27/2) kemarin. Kemacetan terjadi hingga 10 jam.
ADVERTISEMENT
Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab kemacetan seperti kendaran mogok, meledaknya wisatawan, hingga kapasitas jalan.
"Kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang rusak, adanya animo yang tinggi masyarakat menuju objek wisata, adanya faktor kapasitas jalan yang sudah tidak sesuai," kata Eddy kepada kumparan, Selasa (1/3).
Dirlantas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi (kiri) mengerahkan personelnya dalam melaksanakan Operasi Lilin Lodaya 2019. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain beberapa faktor tadi, Eddy juga menyebut, parkir liar menjadi salah satu penyebab kemacetan di jalur Puncak. Hal itu juga harus menjadi perhatian serius semua pihak terkait.
"Pengaturan parkir yang harus segera dibenahi dan adanya kecelakaan," ujar Eddy.
Menurut Eddy, insiden tersebut agar tak terulang harus dilakukan evaluasi bersama oleh semua pihak. Tidak hanya kepolisian.
"Hal tersebut di atas tentunya kita bersama baik polisi bersama stakeholder terkait dan masyarakat pengguna jalan yang bertanggung jawab bersama-sama menjaga situasi kamseltibcar lantasnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita mengatakan, macet parah yang terjadi kemarin Minggu (27/2) karena libur nasional Isra Mikraj 28 Februari, banyak wisatawan berlibur ke Puncak.
"Karena libur panjang dan volume kendaraan roda 2 dan 4 meningkat," kata Ita saat dihubungi, Senin (28/2).
Ita menyebut, kondisi tersebut diperparah dengan adanya kendaraan yang mogok di tanjakan Dirga Cibulan. Akibatnya, jalur menyempit dan hanya 1 jalur yang bisa dipakai.
"Kemarin siang itu sekitar pukul 14.00 WIB ada mobil mogok sebanyak 6 kendaraan di tanjakan Dirga Cibulan maka terjadilah penyempitan," ujar Ita.