Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Korsel Akan Periksa 7 Bandara Imbas Kecelakaan Jeju Air
22 Januari 2025 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Otoritas Korea Selatan mengatakan akan mengubah penghalang beton yang digunakan untuk navigasi di sejumlah bandara di seluruh negara setelah kecelakaan Jeju Air yang menyebabkan 179 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Rabu (22/1), pesawat Boeing 737-800 yang terbang dari Thailand menuju Muan pada 29 Desember 2024 membawa 181 penumpang dan kru ketika kecelakaan terjadi, menabrak penghalang beton di landasan pacu. Kecelakaan ini menjadi yang terparah dalam sejarah penerbangan Korsel.
Penyelidik Korsel dan AS masih menyelidiki penyebab pesawat. Perhatian ditujukan kepada sejumlah kemungkinan penyebab, namun pertanyaan ditujukan kepada mengapa penghalang beton, yang dikenal sebagai localiser dan digunakan untuk membantu pesawat menavigasikan pendaratan, berada di ujung landasan pacu.
“Pemeriksaan keselamatan khusus menunjukkan bahwa perbaikan diperlukan untuk localiser di 7 bandara di seluruh negara,” kata Kementerian Pertanahan dalam sebuah pernyataan.
Bandara Internasional Muan dan Jeju termasuk dari 7 bandara yang dimaksud. Langkah-langkah itu termasuk merelokasi fondasi bawah tanah dan menggantikannya dengan struktur baja ringan.
ADVERTISEMENT
Gundukan beton yang ada di Bandara Internasional Muan akan dihilangkan seluruhnya dan localiser akan dipasang kembali menggunakan struktur yang mudah pecah.
“Langkah ini memprioritaskan tindakan yang membutuhkan perhatian segera,” kata Menteri Transportasi Park Sang-woo.
“Kami berencana menetapkan langkah-langkah untuk peningkatan pencegahan tabrakan burung dan rencana inovasi keselamatan penerbangan lewat penyelidikan dan peninjauan lebih lanjut,” katanya.
Ketika kejadian, pilot memperingatkan ada tabrakan burung sebelum berupaya melakukan pendaratan darurat pertama. Pesawat kecelakaan dalam upaya pendaratan darurat kedua ketika roda pendaratan tidak keluar.
Bulu ditemukan di kedua mesin ketika pihak berwenang menyelidiki tabrakan pesawat sebagai salah satu kemungkinan penyebab.
Penyelidikan semakin rumit ketika Kementerian Perhubungan mengatakan black box yang menyimpan data penerbangan dan rekaman suara kokpit itu berhenti merekam 4 menit sebelum kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanahan juga mengungkapkan, periode penutupan bandara Muan diperpanjang 3 bulan lagi hingga 18 April 2025.