Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Korsel-ASEAN Perkuat Kolaborasi Budaya, Optimis Bangun 'Indonesian Wave'
10 September 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Korea Selatan terus memperkuat kolaborasi budaya dengan negara-negara ASEAN melalui ASEAN-Korea Cooperation Fund (AKCF).
ADVERTISEMENT
Dana ini telah menjadi fondasi bagi berbagai inisiatif budaya, mulai dari festival musik hingga program inkubator film. Tak hanya meningkatkan interaksi budaya, proyek-proyek tersebut juga mendorong pariwisata dan potensi ekonomi kreatif di kawasan.
Pencapaian kolaborasi itu diungkapkan oleh Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN, Lee Jang-keun, dalam diskusi ‘ASEAN-Korea: Menavigasi Masa Depan Hubungan di Bawah Kemitraan Strategis Komprehensif’ yang diadakan oleh Korea Foundation bersama FPCI di The Westin Jakarta Selatan, Selasa (10/9).
Dalam pemaparannya, Lee menekankan bahwa AKCF berperan penting dalam mempertemukan seniman dan kreator dari seluruh ASEAN, menjadikan Korea sebagai pusat konektivitas budaya di Asia.
Selain memfasilitasi kolaborasi lintas negara, AKCF juga menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan budaya Korea melalui festival-festival seperti ASEAN-Korea Music Festival dan program-program seperti K-Connect.
ADVERTISEMENT
"Kami mengumpulkan semua artis dari negara ASEAN bersama, tampil, menunjukkan kemampuan mereka, dan menjadi teman," jelasnya.
Potensi 'Indonesian Wave' yang Bisa Menandingi 'Korean Wave'
Koordinator ASEAN bidang Intra dan Ekstra Regional di Pusat Kebijakan Strategis Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Joannes Ekaprasetya Tandjung, optimis ada potensi besar bagi 'Indonesian Wave' untuk menyaingi popularitas 'Korean Wave' dengan strategi yang tepat dan dukungan dari para pemangku kepentingan yang berkompeten.
"Absolutely, dengan strategi yang tepat, orang yang tepat, dan pejabat yang tepat," ujar Joannes.
Menurutnya, kerja sama budaya yang erat antara Indonesia dan Korea telah membuahkan hasil nyata.
Sebagai contoh, saat Indonesia dan Korea Selatan merayakan 50 tahun hubungan diplomatik, kedua negara menunjuk ikon industri kreatif mereka sebagai perwakilan: Dita Karang dari Indonesia dan Siwon Choi dari grup K-pop Super Junior dari Korea.
Kolaborasi Pendidikan dalam Industri Kreatif
ADVERTISEMENT
Untuk mendorong potensi industri kreatif Indonesia lebih jauh, Joannes menyebutkan pentingnya kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan Korea.
Menurutnya, pendidikan formal untuk membentuk seniman dan entertainer yang profesional sangatlah penting, sebagaimana yang dilakukan oleh Korea dengan Seoul Institute of the Arts.
"Korea dapat menopang diri mereka sendiri sebagai seniman karena mereka melalui proses pendidikan," katanya.
"Di Indonesia, kami juga ingin menyiapkan generasi unggul di bidang Ekonomi Kreatif pada 2045," tuturnya bersemangat.
ADVERTISEMENT
Eks Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital KBRI Seoul itu bercerita, saat menjabat di Seoul, ia menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Seoul Institute of the Arts.
"Saya bisa memastikan itu, karena kami ingin mencapai generasi unggul dalam bidang Ekonomi Kreatif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dorong Peningkatan Jumlah Turis Melalui Kegiatan Budaya
Terkait industri kreatif, Duta Besar Lee mengatakan upaya kolaboratif seperti ini tidak hanya menguatkan hubungan budaya antara ASEAN dan Korea, tapi juga berdampak signifikan pada sektor pariwisata.
"Jumlah turis Korea yang datang ke ASEAN telah meningkat hampir 100 kali lipat sejak 1989, dari sekitar 103.727 orang menjadi lebih dari 10 juta pada tahun 2019," ungkapnya.