Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Korsel Klaim Ribuan Tentara Korut Tewas atau Terluka di Perang Rusia-Ukraina
24 Desember 2024 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Korea Selatan mengungkap lebih dari 1.000 tentara Korea Utara tewas atau terluka saat bertempur untuk Rusia di Ukraina. Jumlah ini dikonfirmasi oleh Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) pada Senin (23/12), yang menyebut informasi tersebut berdasarkan data intelijen terbaru.
ADVERTISEMENT
“Pasukan Korea Utara yang baru-baru ini terlibat dalam pertempuran dengan Ukraina telah menderita sekitar 1.100 korban,” ujar JCS, sambil menjelaskan bahwa jumlah korban bisa terus bertambah.
Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut jumlah korban mencapai lebih dari 3.000, khususnya di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan besar awal tahun ini.
“Menurut data awal, jumlah tentara Korea Utara yang tewas dan terluka di wilayah Kursk telah melampaui 3.000,” tulis Zelensky di X seperti dikutip dari AFP.
Zelensky juga memperingatkan kemungkinan pengiriman pasukan dan peralatan tambahan oleh Pyongyang untuk mendukung Rusia.
Dukungan Militer Korut untuk Rusia
Korut dilaporkan memasok berbagai peralatan militer ke Rusia, termasuk drone bunuh diri, peluncur roket 240mm, dan artileri gerak sendiri 170mm. Pyongyang juga disebut tengah mempersiapkan rotasi atau pengiriman tambahan pasukan.
ADVERTISEMENT
Menurut JCS, keterlibatan Korut dalam perang Rusia-Ukraina berpotensi meningkatkan kemampuan perang konvensional mereka.
“Ini dapat memicu ancaman militer yang lebih besar terhadap kami,” kata pernyataan resmi JCS.
Kerja sama militer antara Rusia dan Korut terus menguat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Presiden Zelensky memperingatkan, aliansi ini dapat meningkatkan risiko destabilisasi di Semenanjung Korea.
Sementara itu, Korsel dan Ukraina sepakat untuk memperdalam kerja sama keamanan guna menghadapi ancaman pengerahan pasukan Korut.
Namun, hingga kini belum ada keputusan dari Seoul terkait kemungkinan pengiriman senjata ke Kiev.