Korsel Temukan Zat Beracun dalam Produk E-Commerce China, Shein dan Temu

14 Agustus 2024 12:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi e-commerce china. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi e-commerce china. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Produk fesyen wanita yang dijual perusahaan e-commerce populer dunia, seperti Shein dan Temu, terbukti mengandung zat beracun berkali-kali lipat lebih tinggi dari tingkat yang diperbolehkan. Temuan itu diungkap oleh pihak berwenang Seoul pada Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
Popularitas pasar daring raksasa China telah meroket di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan e-commerce itu menawarkan ragam pilihan pakaian hingga aksesori trendi dengan harga yang sangat terjangkau.
Pertumbuhan eksplosifnya menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap praktik bisnis dan standar keselamatan mereka, termasuk di Uni Eropa dan Korea Selatan.
Dikutip dari AFP, Seoul rutin melakukan inspeksi mingguan terhadap barang-barang yang dijual sejumlah pasar daring tersebut.
Dalam inspeksi terbaru, 144 produk dari Shein, AliExpress, dan Temu telah diuji. Hasilnya, beberapa produk gagal memenuhi standar hukum.
Sepatu dari Shein ditemukan mengandung kadar ftalat—bahan kimia untuk membuat plastik lebih fleksibel—yang sangat tinggi. Satu pasang sepatunya memiliki ftalat 229 kali lebih tinggi dari batas hukum.
ADVERTISEMENT
"Plastisizer berbasis ftalat dapat memengaruhi fungsi reproduksi seperti pengurangan jumlah sperma, dan dapat menyebabkan kemandulan, bahkan kelahiran prematur," kata seorang pejabat dari tim kesehatan lingkungan Seoul kepada AFP.
Ilustrasi jenis sepatu. Foto: Shutter Stock
Salah satu bahan kimia dalam sejumlah produk bahkan diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia oleh Institut Kanker Internasional. Karsinogen merupakan zat yang dapat memicu kanker.
“Perhatian khusus harus diberikan untuk menghindari kontak jangka panjang dengan tubuh manusia,” tambahnya.
Tak hanya itu, bahan kimia yang digunakan dalam produk bangunan rumah, formaldehyde, juga terdeteksi dalam produk topi yang dijual Shein. Jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari standard yang diizinkan.
Dua botol cat kuku dari Shein terbukti mengandung dioksan—karsinogen manusia yang dapat menyebabkan keracunan hati—dengan tingkat 3,6 kali lebih dari batas hukum dan konsentrasi metanol 1,4 kali di atas tingkat yang dapat diterima.
ADVERTISEMENT
Shein mengatakan, pihaknya telah bekerja sama erat dengan lembaga internasional untuk melakukan uji pengambilan sampel berbasis risiko secara teratur.
“Hal itu guna memastikan bahwa produk yang disediakan oleh pemasok memenuhi standar keamanan produk Shein,” katanya kepada AFP.
"Pemasok kami diharuskan mematuhi kontrol dan standar yang telah kami terapkan serta undang-undang dan peraturan keselamatan produk di negara tempat kami beroperasi," tambah perusahaan itu.
Ilustrasi konsumen e-commerce Foto: Shutter Stock
Dalam investigasinya, pihak berwenang Seoul pun menemukan produk sandal yang dijual oleh Temu mengandung timbal dengan kadar lebih dari 11 kali batas yang diizinkan.
Merespons sejumlah penemuan berbahaya itu, pejabat Seoul meminta produk-produk tersebut ditarik dari pasar.
"Produk yang melampaui batas hukum adalah produk yang bersentuhan langsung dengan tubuh, seperti sandal dan topi kulit, jadi warga harus memberi perhatian khusus," kata seorang pejabat di ibu kota Korsel, Kim Tae-hee.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Kota Seoul akan terus melakukan uji keselamatan secara berkala dan mengumumkan hasilnya,” lanjutnya.
Pada April lalu, Uni Eropa menambahkan Shein dalam daftar perusahaan digital yang perlu mematuhi aturan keselamatan lebih ketat. Termasuk dorongan untuk melakukan langkah-langkah perlindungan pelanggan dari produk yang tidak aman, terutama yang membahayakan anak di bawah umur.
Shein dan Temu berupaya mengikuti e-commerce raksasa China, Alibaba, dalam menyaingi pasar Amazon, terutama dengan memperluas terobosan di pasar AS.